Kamis, September 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Memaknai Rabiul Awal sebagai Momentum Meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

by Mata Banua
3 September 2025
in Opini
0

Oleh : Zahra Kamila

Setiap memasuki bulan Rabiul Awal suasana kerinduan umat Muslim kepada sosok Baginda Nabi Muhammad SAW semakin terasa. Maulid Nabi Muhammad SAW di peringati. Shalawat atas beliau bergema di pelosok kota dan desa. Tablig-tablig akbar banyak digelar. Semua itu semata-mata karena kebahagiaan dan kecintaan umat kepada Rasulullah SAW, selain untuk mengingatkan umat akan kemuliaan beliau.

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\4 September 2025\8\8\Hasnah Mega Putri.jpg

Darah di Jalan Raya: Kebengisan Polisi dan Ancaman bagi Demokrasi

3 September 2025
D:\2025\September 2025\4 September 2025\8\8\saudah.jpg

Aksi Damai di Banjarmasin: Suara Rakyat Tersampaikan Tanpa Perusakan

3 September 2025
Load More

Bulan Rabiul Awal memiliki posisi istimewa dalam sejarah Islam. Setiap Muslim tentu mengenalnya sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, memahami makna Rabiul Awal sangat penting agar kita bisa meneladani perjuangan dan ajaran Rasulullah SAW. Bulan Rabiul Awwal bukan sekedar catatan sejarah, melainkan spritual yang dapat memperkuat cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.

Tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kelahiran beliau bukan hanya kebahagiaan bagi umat Islam, tetapi juga titik awal perubahan peradaban dunia. Menandai bagaimana cahaya Islam mulai menyinari bumi.

Bulan Rabiul Awal juga dipahami sebagai momentum untuk memperkuat cinta kepada Rasulullah SAW. Kecintaan kepada beliau bukan sekedar ucapan, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk nyata seperti memperbanyak shalawat, meneladani akhlak Nabi, serta menyebarkan dakwah Islam dengan cara yang penuh hikmah.

Menghidupkan makna Rabiul Awal berarti meneladani Nabi Muhammad SAW dalam semua aspek kehidupan. Baik dalam ibadah, akhlak, pendidikan, kesehatan, politik maupun kehidupan sosial. Dengan cara ini, peringatan Rabiul Awal akan memberikan manfaat nyata dalam kehidupan keseharian bukan sekedar seremoni tahunan.

Kita sebagai umat Islam wajib meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Di antara keteladanan Nabi Muhammad SAW yang wajib ditiru adalah kepemimpinan beliau atas umat manusia. Rasulullah SAW bukan sekedar pemimpin spritual tanpa kekuasaan tetapi beliau kepala Negara Islam pertama. Beliau adalah pemimpin negara yang sukses.Sejumlah karakter kepemimpinan Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut.

Pertama, Nabi Muhammad SAW menerapkan syari’at Islam secara total atau menyeluruh. Tidak ada satupun perintah atau larangan Allah SWT yang beliau abaikan. Setiap kali turun hukum Allah SWT, seketika itu juga hukum itu diberlakukan di tengah-tengah umat tanpa menunda atau mengurangi pelaksanaannya.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah menerapkan selain syariat Islam dalam menjalankan pemerintahannya. Beliau pun tidak pernah berkompromi dalam menerapkan hukum Allah SWT.

Kedua, Rasulullah SAW memberlakukan hukum secara adil. Tidak ada privilege atau keistimewaan hukum walaupun terhadap keluarga sendiri.

Keadilan inilah yang menjamin tegaknya pemerintahan dan hukum di tengah masyarakat. Kepercayaan rakyat pada supremasi hukum menjadi kokoh karena pemerintah memberlakukan hukum kepada siapa saja yang bersalah tanpa kecuali. Bandingkan dengan kondisi sekarang. Jika yang terjerat hukum adalah kerabat, kolega, atau tim suksesnya maka hukum mendadak lumpuh.

Ketiga, Rasulullah SAW senantiasa memperhatikan dan melayani kepentingan rakyat. Misalnya, memerintahkan Baitul Mal untuk melunasi utang-utang kaum fakir miskin.Nabi Muhammad SAW juga memberikan pekerjaan untuk rakyatnya.

Keempat, Rasulullah SAW menjaga ketertiban masyarakat agar tidak terjadi pelanggaran seperti kecurangan dalam perdagangan, konflik dan tindak kriminal lainnya.

Kelima, Rasulullah SAW, memimpin pengadilan dan mengatur tata tertib pengadilan bagi para hakim. Dengan begitu pengadilan dapat berjalan dengan adil tanpa menzalimi siapa pun.

Keenam, Rasulullah SAW memang memungut jizyah dari kaum kafir ahludz dzimmah dan memberlakukan sejumlah hukum syariah atas mereka. Namun, beliau pun melindungi mereka dari tindak kezaliman. Beliau juga membebaskan mereka untuk menjalankan ibadah, makan-minum, pernikahan sesuai agama mereka.

Ketujuh, Rasulullah SAW Melindungi Islam dan kaum Muslim dari setiap gangguan.

Kedelapan, Rasulullah SAW mengutus sejumlah delegasi ke berbagai kabilah, kerajaan dan kekaisaran untuk mendakwahkan Islam. Beliau pun memimpin jihad dalam rangka menyebarkan Islam atau mengirim saraya (pasukan yang dipimpin para sahabat) untuk berjihad.

Demikianlah kepemimpinan Rasulullah SAW yang seharusnya diteladani umat pada hari ini. Kepemimpinan beliau berdasarkan akidah Islam. Tidak lain untuk menegakkan hukum -hukum Allah SWT dan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Bukan kepemimpinan sekuler yang mengabaikan hukum Islam dan tunduk pada konsep politik trias politica ala barat. Apalagi ternyata dipakai untuk keuntungan oligarki, bukan untuk kemuliaan Islam dan umatnya.

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA