Kamis, September 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

300.000 Ton Beras Bulog Terancam Rusak

by Mata Banua
3 September 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\September 2025\4 September 2025\7\7\master 7.jpg
STOK BERAS BULOG – Sebanyak 300.000 ton stok beras di gudang Perum Bulog terancam mengalami penurunan mutu hingga tidak layak konsumsi alias disposal. Bila terjadi hal ini berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga mencapai Rp4 triliun.(foto:mb/ant)

JAKARTA – Ombudsman RI mengungkapkan bah­wa kondisi 300.000 ton beras di gudang Pe­rum Bulog terancam mengalami penurunan mu­tu hingga tdak layak konsumsi alias disposal.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika men­yam­pai­kan bahwa kondisi tersebut ber­po­tensi menimbulkan kerugian hi­ngga mencapai Rp4 triliun. “Tak­siran kerugiannya kita lihat, ini hitungan kasar saja lah ya, bi­sa mencapai Rp4 triliun,” ka­ta­nya.

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\4 September 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Emas Naik Melesat Rp26 Ribu per Gram

3 September 2025
D:\2025\September 2025\4 September 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (bawah).jpg

SPHP Jagung Diluncurkan, Peternak Cukup Bayar Rp 5.500 per Kg

3 September 2025
Load More

Lebih lanjut, Ombudsman men­cermati bahwa jumlah 300.000 ton tersebut diduga ti­dak hanya bersumber dari stok be­ras impor, melainkan juga dari ga­bah at any quality yang diserap Bu­log.

Khusus beras impor, Yeka menyebut bahwa stok yang ter­si­sa itu merupakan hasil impor ya­ng terakhir kali dilakukan tahun la­lu, antara periode Juni-Juli 2024.

Dia menyatakan bahwa Om­bud­sman tengah melakukan in­ves­tigasi lebih lanjut mengenai ta­ta kelola cadangan beras pe­me­rin­tah. Guna mencegah potensi ke­ru­gian yang lebih besar, pi­hak­nya mendorong pemerintah me­la­lui Perum Bulog dapat m­e­la­ku­kan langkah konkret terkait de­ng­an distribusi beras, termasuk me­nghitung dengan jelas jumlah be­ras yang masuk kategori dis­posal.

Di sisi lain, dia menyebut stok beras lama yang masih layak da­pat direproduksi, salah satunya de­ngan cara mencampurkan de­ngan beras impor yang ber­ku­a­li­tas baik. “Jadi mulai dari se­ka­rang mestinya Bulog sudah me­mi­s­ahkan mana yang benar-benar dis­posal stock, mana yang bisa di­reproduksi lagi,” tegas Yeka.

Diberitakn sebelumnya, Gu­ru Besar Fakultas Pertanian In­stitut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa memperkirakan lebih dari 100.000 ton beras te­ran­cam mengalami disposal tahun ini. Kondisi itu berpotensi mem­buat negara rugi hingga Rp1,2 tri­liun.

Andreas mengatakan saat ini Pe­rum Bulog tengah menghadapi per­soalan yang besar terkait de­ngan stok beras. Menurutnya, se­banyak 100.000 ton beras dis­po­sal itu berasal dari beras impor si­sa tahun lalu dan gabah at any qua­lity yang diserap Perum Bu­log. Pasalnya, ungkap dia, para pe­nggilingan padi melaporkan bah­wa gudang filial bulog di­pe­nu­hi dengan tumpukan beras.

Dia mengkhawatirkan tum­puk­an beras itu justru akan me­ru­gikan negara. “Jadi, hati-hati nih pemerintah. Kalau 100.000 ton [beras disposal] saja, negara di­ru­gikan Rp1,2 triiun. Harus di­ingat itu kan ya,” kata Andreas.

Sementara itu, Direktur Uta­ma (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa kon­disi beras yang disimpan di gu­dang Bulog saat ini dalam ke­a­daan yang bagus, seraya me­ne­kankan bahwa pemeliharaan stok ters dilakukan secara berkala.

“Bagus [keadaannya], nanti te­man-teman media akan kami ba­wa lihat ke gudang, supaya me­lihat kondisi beras kita dan pe­me­liharaannya seperti apa, baik pemeliharaan harian, mingguan, bu­lanan, triwulan, bahkan se­mes­ter,” kata Rizal.

Terkait masih adanya stok be­ras impor yang terakhir dila­ku­kan pada tahun lalu, Rizal me­ng­atakan bahwa proses pen­ya­lur­an terus dilakukan seiring de­ng­an pemenuhan kebutuhan mas­ya­rakat.

Menurutnya, beras tersebut men­jadi bagian dari penyaluran prog­ram bantuan pangan yang te­lah tersalurkan ke masyarakat hi­ngga periode Juli 2025.

Saat ini, Rizal me­ng­ung­kap­kan bahwa pen­yaluran beras ban­tuan pangan pemerintah telah men­capai 99%, sedangkan 1% si­sanya merupakan penyaluran un­tuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). bisn/mb06

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA