Jumat, Agustus 29, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

PAD Bertambah Rp 200 M, Tapi Masih Defisit

by Mata Banua
28 Agustus 2025
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2025\Agustus 2025\29 Agustus 2025\5\hal 5\Edy Wibowo.jpg
EDY WIBOWO. (foto:mb/ist)

BANJARMASIN – Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2025 mengalami kenaikan Rp 200 miliar lebih sehingga menjadi Rp2,6 Trilyun.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo menjelaskan kenaikan PAD itu dipengaruhi transfer pusat, bagi hasil provinsi hingga bagi hasil tambang.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\29 Agustus 2025\5\hal 5\TIM lapangan PAM Bandarmasih saat melakukn perbaikan.jpg

PAM Lakukan Pekerjaan Crossing Pipa, Arus Lalin Dialihkan

28 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\29 Agustus 2025\5\hal 5\Pj Sekda Banjar Ikhwansyah (tengah) bersama Forkopimda Banjar.jpg

Pemkab Banjar Apresiasi Program Jaksa Jaga Tani

28 Agustus 2025
Load More

“Pendapatan sah mencapai Rp1,8 triliun ditambah pendapatan lainnya mencapai Rp 45 miliar,” kata Edy, belum lama ini

Meski APBD- P ditambah hingga Rp200 miliar, namun menurut Edy masih terjadi defisit karena alokasi belanja tahun ini mencapai Rp 2,6 triliun.

Seiring dengan itu, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus mengoptimalkan PAD terutama di sektor restoran, rumah makan, kafe, hingga hotel yang merupakan penyumbang terbesar melalui tapping box.

“Sekarang sudah kita pasang 600 lebih tapping box. Tentu dengan bertambahnya tapping box ini potensi pendapatan kita juga meningkat,” tutur Edy.

Selain itu, perlunya pengawasan lebih ketat di lapangan guna menghindari terjadinya kebocoran pajak, karena masih ada pelaku usaha yang menggunakan tapping box hanya sesekali atau bahkan di akhir waktu.

“Makanya kami perlu memberikan pemahaman dan edukasi untuk kesadaran wajib pajak,” ujarnya.

Ia berharap peran masyarakat juga turut mengawasi guna meminimalisir kebocoran.

“Kepada masyarakat diharapkan bisa melaporkan kepada kami jika terdapat tidak ada pajak pada saat transaksi,” imbuhnya.

Selaih itu terus dilakukan pemetaan kembali terhadap pelaku usaha mengingat terus tumbuhnya cafe dan restoran.

“Di ruas jalan itu masih banyak pelaku usaha yang belum dikenakan wajib pajak,” tutupnya. via

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA