
BANJARMASIN – Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi RI, Viva Yoga Mauladi melakukan Sosialisasi dan Tindak Lanjut Program Produk Ekspor di Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
“Kami berharap dari kawasan transmigrasi seperti Cahaya Baru, lahir produk-produk ekspor seperti jeruk, jamur tiram hingga beras dan produk ini bukan hanya dikembangkan, tapi juga diarahkan untuk pasar global,” ujar Viva Yoga, di Banjarmasin, Rabu (20/8).
Viva menjelaskan, pelatihan ekspor dihadirkan juga menggandeng narasumber dari kalangan eksportir serta buyer internasional melalup$eberapa pengusaha dari Hong Kong juga dijadwalkan untuk menjalin komunikasi dagang secara daring.
Menurut dia, komoditas jeruk lokal menjadi salah satu produk andalan dan tidak hanya dalam bentuk segar, namun juga dikembangkan menjadi serbuk sari jeruk dan bahan baku es krim, termasuk berbagai produk turunan lainnya.
Sementara jamur tiram dan beras juga dinilai memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor. “Kami ingin kawasan transmigrasi tak hanya fokus pada pangan dasar, tapp$h komoditas bernilai tambah dan berdaya saing global,” tambah Wamen.
Sementara itu, Sekdaprov Kalsel, HM Syarifuddin menyambut baik kehadiran Wamen Transmigrasi dan menyebut kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam memberdayakan masyarakat transmigran.
Menurut Syarifuddin, penetapan Kabupaten Barito Kuala sebagai salah satu dari 45 kawasan transmigrasi prioritas nasional adalah amanah besar.
“Kami siap mengembangkan kawasan ini menjadi pusat ekonomi baru,” tegasnya.
Sekda menambahkan bahwa komoditas seperti padi, jagung dan jeruk di Barito Kuala berpotensi menjadi produk bernilai tambah dan siap bersaing di pasar ekspor. Apalagi, kawasan ini telah lama dikenal sebagai lumbung pangan Kalsel.
“Arahan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto jelas bahwa transmigrasi harus mendukung swasembada pangan dan pemerataan pembangunan. Kawasan Cahaya Baru punya peluang besar menjadi ikon transmigrasi modern,” katanya.
Pemprov Kalsel bersama Kementerian Transmigrasi juga akan terus memperkuat kolaborasi dengan balai pelatihan pemberdayaan transmigrasi, distributor dan pelaku digital marketing guna memperluas akses pasar bagi masyarakat transmigran.
Dengan adanya kegiatan ini, Kementerian Transmigrasi berharap kawasan Cahaya Baru bisa menjadi pioner dalam menciptakan kawasan transmigrasi yang produktif, berorientasi ekspor dan berdampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi Kalsel. mc kalsel/ani