Mata Banua Online
Sabtu, November 1, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

BMKG Modifikasi Cuaca di Kalsel

by Mata Banua
14 Agustus 2025
in Banjarmasin, Indonesiana
0
D:\2025\Agustus 2025\15 Agustus 2025\2\BMKG Modifikasi Cuaca di Kalsel.jpg
DIREKTUR Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Edison Kurniawan bersama tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Lanud Sjamsudin Noor saat melepas keberangkatan Pesawat Casa yang mengangkut garam untuk operasi modifikasi cuaca di Kalsel, Kamis (14/8).(foto;mb/ant)

BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Operasi ini kami rencanakan 10 hari ke depan menggunakan Pesawat Casa dari Skuadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, di dukung penuh Lanud Sjamsudin Noor,” kata Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Edison Kurniawan, Kamis (14/8).

Berita Lainnya

H Nordin: Sinergi Penting untuk Ciptakan Stabilitas Politik

H Nordin: Sinergi Penting untuk Ciptakan Stabilitas Politik

31 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\31 Oktober 2025\5\hal 5\Peringatan HKG ke -53 di Banjarmasin.jpg

Walikota Apresiasi Kader PKK Mendukung Pembangunan Kota

30 Oktober 2025

Ia mengatakan, Pesawat Casa terbang hingga dua kali dalam sehari dengan menabur 800 kilogram NaCl garam. BMKG memilih saat ini untuk modifikasi cuaca berdasarkan potensi ketersediaan awan yang optimum di wilayah Kalsel.

Sehingga, ketika di tabur garam yang berfungsi menyerap uap air di atmosfer maka semakin berat dan terbentuk awan yang diharapkan bisa terjadi hujan.

“OMC adalah upaya pencegahan supaya tidak terjadi kebakaran lahan, karena dengan hujan maka lahan menjadi basah tentu sulit api menyala,” ujarnya.

Edison mengungkapkan, hasil monitoring tinggi muka air tanah pada lahan gambut pada 13 Agustus masih potensi tinggi terjadi karhutla.

Ia menyebutkan, 65 persen area gambut yang tersebar di tujuh wilayah kabupaten, yakni Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, dan Barito Kuala kondisi tinggi muka air tanah 0 hingga 40 sentimeter di bawah permukaan tanah.

Sedangkan sisanya kurang dari 40 centimeter dan berpotensi terus menyusut hingga kering sehingga rawan terjadi karhutla, terlebih pada puncak musim kemarau yang di prediksi terjadi September mendatang.

“Maka penting lahan gambut ini selalu basah agar tidak mudah terbakar, karena jika kering maka ketika muncul titik api sulit dipadamkan,” jelasnya.

Sementara, Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Suparjo mengaku siap mendukung penuh dari aspek personel, fasilitas, maupun sarana prasarana, sehingga seluruh kegiatan OMC dapat berjalan aman, lancar dan sesuai rencana. “Jaga selalu koordinasi yang baik, dan tentunya mengutamakan faktor keselamatan,” pungkasnya. ant

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper