Jumat, Agustus 15, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Antara Generasi Milenial Dengan Bonus Demografi Di Umur Indonesia 80 Tahun

by Mata Banua
14 Agustus 2025
in Opini
0

Oleh: Vegi Tri Pangestu (Mahasiswa Fakultas Pertanian,Founder Rakyat Muda)

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta lebih dengan potensi sumber daya manusia yang cukup tinggi dan kekayaan alam yang melimpah. Angka tersebut bukan angka yang kecil, angka tersebut akan menjadi berdaya saing sangat tinggi ketika masyarakatnya penuh dengan pemikiran inovatif dan terkini sehingga menjadikan bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Artikel Lainnya

Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Benarkah Angka Kemiskinan Kita Menurun ?

14 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Mewujudkan Kesejahteraan Pekerja Tanpa Bayang-Bayang PHK

13 Agustus 2025
Load More

Program pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu langkah terobosan guna mendukung tercapainya cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara maju. Indonesia dihadapkan dengan berbagai macam persoalan di dalam dan luar negeri juga memanasnya geopolitik negara tetangga pastinya akan memberikan dampak kepada Indonesia.

Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 20% lebih merupakan generasi milenial akan menjadi suatu tantangan dan persoalan, apakah dengan generasi yang sebanyak itu mampu memberikan dampak nyata terhadap kemajuan bangsa ini.

Bonus demografi yang diperkirakan terjadi puncaknya pada 2035 akan menjadi tanda tanya besar, apakah ini sekedar wacana atau benar-benar akan membuat perubahan nyata bagi bangsa Indonesia. Generasi milenial saat ini yang dihadapkan dengan kemajuan teknologi akan menjadi sesuatu hal yang dampaknya besar baik dari segi positif dan negatif. Hingga saat ini generasi mileial dihadapkan dengan berbagai persoalan yang belum selesai bahkan selalu bermunculan sehingga membuat keraguan dari berbagai kalangan mengenai bonus demografi.

Generasi milenial hingga saat ini dihadapkan dengan persoalan pengangguran yang terus bermunculan, lulusan sarjana yang belum mempunyai pekerjaan hingga bertahun-tahun diikuti angka pengangguran muda terus bertambah hingga terjadi persaingan mencari pekerjaan diberbagai daerah. Selain itu budaya konsumtif semakin banyak dikalangan generasi milenial, generasi milenial yang marak menggunakan media sosial akhirnya memunculkan keinginan yang berlebih namun tidak memperhatikan kondisi finansial, gaya hidup yang tinggi namun finansial yang rendah akhirnya berdampak pada pinjaman online yang meningkat di kalangan anak muda. Selain itu, generasi milenial yang saat ini sedang marak terjadi yaitu mengenai kesehatan mental. Persoalan ini sampai sekarang belum selesai diduga karena generasi milenial yang tidak bisa lepas dari smartphone dan tidak keluar dari zona nyaman sehingga ketika mendapatkan tekanan berlebih atau dihadapkan dengan berbagai macam persoalan akhirnya dikaitkan dengan kesehatan mental yang berujung depresi, padahal tantangan kedepan dan persaingan selalu meningkat signifikan.

Indonesia di umur yang ke 80 tahun akan menjadi lembaran sejarah baru apakah cita cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum akan mulai menemukan titik terang nyata. Umur 80 tahun bukanlah umur yang muda lagi bagi suatu negara dalam menjalankan pemerintahannya.

Harapannya Indonesia di umur 80 tahun ini bisa meningkatkan kompetensi masyarakatnya terkhusus untuk generasi milenial, selain itu filterisasi globalisasi sangat penting karena akan berpengaruh dalam proses tercapainya bonus demografi. Lembaran sejarah baru ini harus dipersiapkan dan dimatangkan, bukan hanya sekedar wacana namun eksekusi sangat penting sehingga keberdampakan dan cita-cita bangsa Indonesia dapat diwujudkan bersama.

Indonesia tidak akan bisa tumbuh dan berkembang jika hanya bertumpu pada satu orang atau bekerja secara individual, Indonesia akan maju ketika masyarakatnya bergandengan tangan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Proses ini sama halnya ketika Indonesia yang bisa merdeka salah satunya adalah perubahan besar-besaran ketika perjuangan melawan penjajah tidak bersifat kedaerahan namun bersifat nasional, mimpi yang ditunggu ratusan tahun akhirnya tercapai ketika semuanya bergandengan tangan. Hal tersebut juga berlakuketika berbagai aspek tidak hanya generasi milenial saja dapat bergandengan tangan mewujudkan itu semua.

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA