
KOTABARU-Hasil penjurian tahap satu lomba inovasi pengelolaan sampah desa yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan RI, Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Pesonan Rejo Jaya Desa Tegal Rejo Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, masuk peringkat 11 tingkat Nasional.
“Ada sebelas desa di sebelas provinsi telah mengikuti tahap lanjutan penilaian untuk meraih peringkat enam besar, alhamdulillah BumDes Pesona Rejo Raya mewakili Kalimantan Selatan,” kata Direktur BumDes Pesona Rejo Raya Triwidodo/
Ada beberapa kementerian yang ikut menilai mengenai pengelolaan sampah diantaranya adalah Kementerian PUPR, Bappenas, Kemendes PDT, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendagri.
Salah satu unggulan mengenai pengelolaan sampah yang dikelola oleh BumDes adalah penguatan sistem sampah pilah atau memisahkan jenis-jenis sampah yang berbeda, seperti sampah organik dan anorganik, untuk memudahkan pengelolaan dan pengolahan lebih lanjut.
Sampah organik yang sudah terpisah kemudian diolah menjadi pupuk dengan produk kompos hebat atau kombat. Pupuk tersebut kemudian dikemas dan dijual ke petani dengan harga Rp10 ribu/karung ukuran 15 kg.
Menurut Widodo, pupuk kompos yang diproduksi memiliki kandungan unsur hara dan karbon organik yang cukup bagus untuk tanaman, bahkan mayoritas petani di wilayah tersebut banyak beralih menggunakan pupuk kompos olahan BumDes Tegal Rejo.
Kemudian sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang juga dipilah dan dikemas untuk kirim ke PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk Tarjun untuk dijadikan bahan bakar tambahan pengganti batubara. Sampah plastik yang dikirim mencapai lima ton lebih per bulan.
Sampah yang dikelola semuanya memiliki nilai ekonomis, bahkan PT ITP sanggup membeli sampah plastik hingga 30 ton per bulan.
Artinya, limbah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga Desa Tegal Rejo sendiri dapat dikelola dengan baik oleh Bumdes itu sendiri dan dapat mengurai volume sampah di TPS.
Bum Desa Tegal Rejo juga mencoba mengembangkan pengolahan sampah plastik sistem pirolisis atau proses pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar mesin diesel.
“Sudah dua kali kemi melakukan uji coba pengolahan sampah plastik sistem pirolisis hasilnya akan dilakukan uji laboratorium mengenai standarisasi bahan bakar mesin,” tutupnya.{[an/mb03]}