
BATULICIN – PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu terus meningkatkan mutu layanan bagi calon penumpang kapal dengan menjalankan strategi khusus dalam menghadapi perkembangan bisnis yang semakin ketat.
“Tiga atau lima tahun ke depan banyak tantangan yang harus dihadapi ASDP Batulicin untuk menjaga eksistensi dalam menjalankan bisnis negara agar tetap eksis,” kata GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batulicin Sigit Purwanto, Rabu (13/8).
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, Kotabaru dan Provinsi Kalimantan Selatan kini tengah menjalankan pembangunan proyek jembatan menghubungkan Pulau Laut Kotabaru dengan Tanah Bumbu atau Pulau Kalimantan sepanjang enam kilometer lebih.
Apabila dalam waktu tiga atau lima tahun ke depan pembagunan jembatan tersebut rampung dan difungsikan, tidak menutup kemungkinan masyarakat yang sebelumnya mengandalkan kapal fery sebagai transportasi penyeberangan akan beralih menggunakan jalur jembatan.
Harapan pemerintah, dibukanya akses jalur jembatan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu dan Kalimantan Selatan bertumbuh dengan pesat, sehingga masyarakat semakin mudah dan cepat menuju ke Kotabaru-Tanah Bumbu dan sebaliknya.
Di sisi lain, negara melalui bisnisnya PT ASDP juga di tuntut terus meningkatkan laba bisnis untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sehingga, perlu ada inovasi khusus yang harus dilaksanakan agar pendapatan bisnis yang ditargetkan manajemen terus terpenuhi, salah satunya meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi laut.
Langkah yang segera di ambil dan dilakukan PT ASDP Cabang Batulicin saat ini, yakni memfungsikan terminal penumpang untuk meningkatkan kenyamanan calon penumpang sebelum naik kapal.
“Seperti menyediakan parkir kendaraan bermotor yang aman dan luas bagi calon penumpang yang sedang menunggu kedatangan kapal saat bongkar muat penumpang,” ujarnya.
Sigit menambahkan, ASDP juga segera membangun jembatan timbang guna mengukur berat kendaraan beserta muatannya, dan mengelompokan penumpang berdasarkan tonase untuk menyesuaikan jenis kapal yang akan melayani.
“Jika truk membawa BBM, CPO dan sejenisnya, seperti kendaraan yang membawa muatan berat, maka kapal yang akan melayani harus disesuaikan. Secara tidak langsung, calon penumpang mobil pribadi dan muatan barang akan mendapatkan layanan prioritas secara bersamaan tanpa harus menunggu antriean lama,” ucap Sigit.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ASDP juga akan mempertimbangkan membuka rute baru atau jalur perintis menuju Pulau Martasiri Kotabaru untuk memperluas jaringan bisnisnya.
Namun, semua itu perlu ada kajian dan melibatkan beberapa pemangku kepentingan dengan duduk bersama guna membahas langkah selanjutnya lebih jauh.
“ASDP berkomitmen akan terus memberikan layanan terbaik dalam melayani masyarakat, ini sebagai bukti BUMN hadir untuk negeri,” pungkasnya. ant