Rabu, Agustus 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pasokan Beras di Pasar Bakal Berkurang

by Mata Banua
12 Agustus 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Agustus 2025\13 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 13 Agustus) )\master 7.jpg
BERAS KIAN MAHAL – Harga beras dipasaran kian mahal, padahal stok Bulog melimpah. Kondisi ini membingungkan banyak pihak dan memunculkan pertanyaan. Sebab, harga tetap tinggi saat pasokan tampak aman. Seharusnya, harga beras bisa turun. Per akhir Mei 2025, cadangan beras Bulog tercatat sebesar 3,7 juta ton dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri. Anehnya, harga beras makin mahal di tengah ‘banjir’ cadangan tersebut. (foto:mb/ant)

JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso memperkirakan pasokan beras di pasar akan berkurang akibat penurunan suplai gabah di lapangan.

Kondisi ini berpotensi memengaruhi distribusi beras, terutama di masa produksi rendah. Ini juga diperparah dengan penutupan sejumlah penggilingan padi, yang sebagian besar bersifat sementara, namun tetap berdampak pada berkurangnya stok beras di pasaran.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\13 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 13 Agustus) )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Mal Sepi Tak Semata Gegara ‘Rojali’ dan ‘Rohana’

12 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\13 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 13 Agustus) )\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg

Mengurai Pemicu Harga Beras di Tengah ‘Banjir’ Cadangan

12 Agustus 2025
Load More

“Oh iya, kemungkinan akan berdampak (pengaruh penutupan penggilingan padi terhadap distribusi beras),” ujar Sutarto.

“Mungkin bahasanya bukan kelangkaan tapi akan berkurang suplainya. Terserah itu kan bahasa, kalau saya mengatakan ya suplai pasti berkurang,” tuturnya.

Ia menjelaskan pada Agustus 2025 sebenarnya panen sudah meningkat. Namun, lambatnya antisipasi membuat harga gabah telanjur naik sejak Juni, yang diikuti kenaikan harga beras.

“Harga gabah (naik), kemudian harga beras juga cenderung naik kalau dibiarkan ya naik. Karena harga gabahnya naik, otomatis harga berasny kan naik. Tapi itu kan cenderung melanggar kan? Artinya di atas HET kan? Kalau yang pakai kualitas, tapi terus akhirnya bisa saja under quality gitu, di bawah kualitas. Tapi harganya tetap naik. Di bawah kualitas itu ya nanti lama-lama kasihan masyarakatnya kan,” ujarnya.

Sutarto menyebut berkurangnya stok dapt memicu kenaikan harga beras, terlebih pada periode pascapanen saat produksi menurun.

“Semua tahu kan, kalau bulan Mei itu panennya mulai turun, Juni apalagi, Juli sedikit naik, baru Agustus surplusnya. Nah, pada saat di bawah itu, itulah yang harusnya pemerintah mengeluarkan stoknya. Jadi tidak bisa stok yang 4 uta (ton) itu didiemin,” katanya.

Ia mengungkapkan, stok beras pemerintah tersebut baru disalurkan pada akhir Juli, yang dinilai sudah terlambat.

“Kalau (penyaluran) akhir Juli itu kan sudah terlambat, harga sudah terlanur naik. Coba lihat data BPS, terjadi inflasi kan. Salah satunya penyebabnya beras. Karena harganya memang naik, data BPS juga menunjukkan seperti itu,” ujar Sutarto.

Menurutnya, penyaluran beras pemerintah harus memenuhi prinsip tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat cara, dan tepat harga.

Waktu yang tepat, menurut Sutarto, adalah ketika produksi rendah. Tempat sasaran dapat disesuaikan, misalnya operasi pasar di wilayah yang selalu minus pasokan, atau suplai ke daerah produsen pada saat stok menipis.

“Cara yang paling baik sebenarnya meang betul, langsung ke konsumen. Tapi langsung konsumen itu kadang-kadang lebih lambat. Sehingga harus dicari cara lain. Tapi tidak boleh cara itu menimbulkan adanya kecurangan-kecurangan. Kan itu aja kan, mekanismenya,” jelasnya.

Ia menegaskan gabah yang dimaksud adalah gabah kering panen (GKP), yang harganya nik setelah pemerintah menyesuaikan harga untuk mengangkat kesejahteraan petani. cnn/mb06

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA