MARTAPURA – LPPL Radio Suara Banjar berhasil menembus nominasi nasional dalam ajang Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2025 yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Melalui Program RAHATAN (Radio Sahabat Anak), Radio Suara Banjar bersaing bersama empat nominasi radio daerah lainnya dalam kategori Siaran Radio Ramah Anak Terbaik.
Penghargaan diserahkan dalam acara puncak yang digelar di Auditorium LPP TVRI Jakarta, Jumat (8/8). Pada ajang ini, LPPL Suara Lumajang Jawa Timur, sebagai penerima penghargaan tertinggi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar HM Aidil Basith menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas capaian Radio Suara Banjar, yang mampu menembus nominasi nasional, dari 71 LPPL peserta se-Indonesia.
“Alhamdulillah untuk tahun ini kita sudah masuk nominasi, walaupun belum rezekinya untuk mendapatkannya,” ujar Aidil usai acara penganugerahan.
Menurutnya, keberhasilan Radio Suara Banjar dengan Program RAHATAN yang mengudara setiap Sabtu, merupakan pencapaian yang patut dibanggakan.
“Sudah hebat Suara Banjar bisa masuk nominasi nasional, terima kasih kawan-kawan, tetap semangat,” ucapnya.
Ketua KPI Pusat Ubaidillah mengatakan, Anugerah Penyiaran Ramah Anak merupakan bentuk apresiasi KPI terhadap lembaga penyiaran, yang berkomitmen menyajikan tayangan yang aman, edukatif, dan mendukung tumbuh kembang anak.
“Anugerah ini adalah langkah kolaboratif untuk mewujudkan proyeksi besar mencetak generasi dengan daya saing tinggi dan ketangguhan yang hakiki,” ujar Ubaidillah.
Ia menekankan pentingnya ekosistem siaran yang ramah anak, demi menciptakan generasi masa depan yang cerdas dan berkarakter. Konten siaran sebut Ubaidillah, harus bebas dari unsur kekerasan, SARA, dan informasi yang bersifat negatif.
“Informasi yang baik akan merangsang anak-anak untuk menghasilkan karya dan prestasi yang membanggakan. Ini bagian dari sumbangsih KPI dalam menciptakan generasi tangguh di masa depan,” katanya.
Ajang Anugerah Penyiaran Ramah Anak telah digelar KPI sejak tahun 2016, dan menjadi agenda tahunan dalam mendorong lembaga penyiaran, untuk terus menghadirkan konten yang melindungi, mendidik, dan menginspirasi anak-anak Indonesia. ril/dio
