
RANTAU-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSTARSIP) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, resmi meluncurkan layanan katalog digital Online Public Access Catalog (OPAC) guna memperluas jangkauan akses informasi literasi bagi masyarakat.
Plt Kepala DISPUSTARSIP Tapin H. Zainal Abidin mengatakan, peluncuran OPAC merupakan langkah konkret dalam menjawab tantangan era digital serta mempercepat transformasi layanan publik berbasis inklusi.
“Dengan OPAC, masyarakat bisa mengecek koleksi buku di mana saja dan kapan saja. Ini bagian dari upaya kami memperluas jangkauan layanan dan mendukung literasi digital,” ujarnya kepada ANTARA di Rantau, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel, Rabu.
Zainal menyebutkan, layanan OPAC memungkinkan masyarakat mencari dan mengecek ketersediaan buku secara daring melalui laman https://bit.ly/OPAC-TAPIN, tanpa perlu login maupun registrasi.
Tak hanya itu, layanan OPAC juga menyajikan informasi lengkap seperti judul buku, nama pengarang, subjek, hingga status ketersediaan buku apakah masih ada atau sedang dipinjam.
OPAC dapat diakses 24 jam melalui gawai maupun komputer, kata dia, serta menyuguhkan berbagai filter pencarian yang memudahkan pengguna menjelajahi koleksi buku, mulai dari literatur umum hingga referensi lokal tentang budaya Tapin.
Menurut Zainal, kehadiran OPAC sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa yang kerap memerlukan referensi tanpa harus datang langsung ke perpustakaan.
“Informasi ini membantu mereka merencanakan kunjungan lebih efisien, terutama bagi yang tinggal jauh dari pusat kota,” kata Zainal.
Zainal menjelaskan, digitalisasi katalog merupakan bagian dari strategi jangka panjang DISPUSTARSIP Tapin dalam mendukung program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial serta Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca.”Prinsip inklusi adalah bagaimana layanan ini menjangkau semua kalangan, termasuk masyarakat di wilayah terpencil,” ucapnya.
Zainal mengungkapkan, kedepannya pihak DISPUSTARSIP Tapin akan mengembangkan layanan integrasi sistem dengan layanan peminjaman daring, pemesanan buku, hingga reservasi kunjungan.”Perpustakaan tidak lagi sebatas tempat menyimpan buku. Ini pusat akses pengetahuan yang terus berkembang,” ujar Zainal.
Zainal berharap, agar sekolah dan komunitas literasi di Tapin mulai mengenalkan OPAC sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi digital di masyarakat Tapin.{[an/mb03]}