
BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis kecepatan dan digitalisasi. Pada Selasa (29/7), pemko meluncurkan aplikasi layanan kesehatan “Ya Dok” sekaligus penyerahan dua unit mobil ambulans untuk Puskesmas Sungai Andai dan Puskesmas Mantuil.
Walikota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR, menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata dari keseriusan pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kita tak bisa menutup mata bahwa kebutuhan layanan kegawatdaruratan di kawasan padat seperti Sungai Andai dan Mantuil sangat mendesak. Ambulans ini bukan hadiah, ini adalah hak masyarakat yang kami wujudkan,” tegas Yamin di hadapan tamu dan tenaga kesehatan yang hadir di halaman Puskesmas Sungai Andai.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dua wilayah tersebut termasuk zona rawan keterlambatan penanganan medis akibat kemacetan dan jauhnya akses rumah sakit. Kehadiran ambulans baru diharapkan bisa mempercepat waktu respon dan meminimalisasi risiko kematian akibat keterlambatan pertolongan pertama.
Sedangkan aplikasi kesehatan “Ya Dok”, untuk memudahkan dalam berkonsultasi langsung dengan dokter melalui ponsel, serta melakukan pemantauan kesehatan secara rutin tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.
“Transformasi digital di sektor kesehatan itu bukan pilihan lagi, tapi keniscayaan. Aplikasi ini kita desain agar ramah digunakan, terutama oleh warga di wilayah pesisir dan pinggiran kota yang aksesnya terbatas,” ujar Yamin.
Aplikasi “Ya Dok” akan menghubungkan warga dengan petugas kesehatan secara real-time, menyediakan fitur tanya jawab medis, informasi jadwal layanan, serta permintaan kunjungan rumah bila diperlukan.
Program ini merupakan kolaborasi lintas sektor antara Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banjarmasin, serta dukungan anggaran dari APBD. Pengembangan aplikasi dikerjakan oleh tim IT lokal yang diberi pelatihan khusus agar bisa menangani sistem pelayanan publik digital.
Pemerintah berencana memperluas cakupan aplikasi ini ke seluruh kecamatan dan menjadikan “Ya Dok” sebagai bagian dari sistem penanganan gawat darurat terpadu. Sosialisasi juga akan digencarkan lewat RT, kader posyandu, serta di kelurahan.
Yamin berharap program ini menjadi titik tolak perubahan budaya layanan publik yang lebih responsif dan humanis.
“Bukan sekadar serah terima ambulans atau aplikasi. Ini soal bagaimana pemerintah hadir tepat waktu, dengan cara yang sesuai zaman, dan menjangkau semua kalangan. Kesehatan itu bukan urusan kelas menengah ke atas saja, tapi hak semua warga,” tutupnya. via