Mata Banua Online
Sabtu, Desember 20, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Disbudporapar Peta Ulang Destinasi Wisata

by Mata Banua
28 Juli 2025
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2025\Juli 2025\29 Juli 2025\5\hal 5\Fitriahh.jpg
FITRIAH. (foto:mb/ist)

BANJARMASIN – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin melalukan pemetaan atas destanasi wisata di kota ini. Pemetaan ini untuk mengetahui potensi sekaligus mengevaluasi destinasi wisata, sebagai upaya penyegaran.

Diungkapkan Plt Kadisporapar Banjarmasih, Fitriah, evaluasi juga untuk menyesuaikan dengan trend pariwisata global saat ini.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\19 Desember 2025\5\hal 5\hal 5\Walikota HM.Yamin dan rombongan menelusuri sungai sebagai mitigasi wilayah rawan bencana banjir.jpg

Walikota Susur Sungai Petakan Mitigasi Banjir

18 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\19 Desember 2025\5\hal 5\hal 5\Pemko Banjarmasin melakukan pemantauan stok dan harga sembako di pasar.jpg

Pemko Pantau Fluktuasi Harga Pasar Jelang Nataru

18 Desember 2025

Dia menjabarkan, ada tiga strategi utama yang menjadi program. Pertama melakukan audit menyeluruh terhadap destinasi yang sudah ada. Termasuk destinasi wisata berbasis masyarakat yang pernah masuk dalam SK Wali Kota.

“Evaluasi ini untuk menentukan kelayakan dan potensi pengembangan lebih lanjut terhadap destinasi wisata,” katanya.

Kedua, eksplorasi potensi baru dan diversifikasi produk wisata. Kota Banjarmasin disebut memiliki kekayaan lokal yang belum tergali maksimal. Seperti potensi alam sungai yang sebenarnya sangat langka.

Karena inilah maka pemetaan potensi baru akan difokuskan terhadap wisata kuliner halal dan otentik. Lalu wisata budaya dan sejarah tersembunyi. Termasuk pengembangan kampung tematik yang akan digerakkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Trend wisata hari ini menuntut pengalaman yang personal, otentik, dan berbasis kearifan lokal. Itu yang ingin kami angkat,” kata Fitriah.

Menurutnya, pengembangan pariwisata bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Hal ini harus memperkuat sinergi dengan berbagai elemen perguruan tinggi, pelaku usaha pariwisata, komunitas lokal, dan Pokdarwis.

Selain itu, membangkitkan kesadaran dan peran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata.

“Trend wisata akan mengacu pada pengalaman yang personal, otentik, dan berbasis kearifan lokal,” kata Fitriah.

“Yang pasti, pariwisata bukan hanya tentang mengundang wisatawan datang, tapi soal bagaimana kita, sebagai warga kota, terlibat aktif menciptakan pengalaman yang bermakna bagi mereka,” tutupnya. via

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper