
BANJARMASIN – Pasca penutupan operasional Tempat Penampungan Akhir (TPA) Basirih Banjarmasin Selatan akhir tahun lalu. Kini TPA Basirih terus melakukan pemulihan atau rehabilitasi lahan.
Dari 22 poin yang direkomendasikan Kementerian Pekerjaan Umum untuk rehabilitasi TPA Basirih, kini tinggal menyelesaikan tiga poin yakni penutupan zona sistem open dumping, pemisahan air saluran air hujan dan air lindi serta penutupan sampah dengan metode sanitarian landfill.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan, penutupan dengan menguruk sampah dengan tanah merah telah dilakukan pada zona 1,2, 4 dan 4 hingga saat ini capai 1,2 hektare. ” Nantinya setelah ini akan ditutup lagi pada zona 5 yang juga telah dipasifkan, “kata Alive
Selanjutnya dilakukan pembersihan sampah serta menyaring air lindi kini secara bertahap. ” Untuk sistem ini, tentunya harus dibangun dinding penahan air lindi agar tidak longsor dan bisa memisah dengan pembuangan air hujan, “jelasnya.
Rencana lainnya yakni merehabilitasi zona open dumping yakni zona 12,13 dan zona 16 yang biayanya diusulkan pada APBD perubahan. ” Kami berharap juga mendapatkan dukungan untuk anggaran menguruk atu penutupan tanah pada zona itu cukup besar, “harap Alive
Rehabilitasi lahan TPA Basirih ini dilakukan sistem sanitarian fill sebagai pemulihan lingkungan TPA yang sudah sangat tercemar.
Menurut Alive pengurukan di zona 12, 13 dan 16 hanya ditutup sebagian dan disisihkan 30 persen untuk buangan, selanjutnya 30 persen lainnya untuk pembuangan untuk menuju sistem sanitary landfill.
“Kita berharap DPRD Kota mendukung untuk tanah uruk tutupan setiap harinya guna menuju sanitary landfill,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk proses rehabilitasi tersebut akan memakan waktu cukup panjang, bahkan sampai tahun 2027 mendatang. via