
RANTAU-Masyarakat Desa Purut, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menanam padi secara gotong royong guna mendukung kebutuhan logistik Posko Singgah bagi jamaah menjelang Haul ke-21 Guru Sekumpul.
Tokoh masyarakat Desa Purut Haji Al Amin mengatakan sejak tujuh tahun terakhir, konsisten menggagas tanam padi sedekah sebagai bentuk partisipasi warga.
“Ini sudah menjadi tradisi kami, padi yang ditanam akan dipanen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di posko singgah bagi para jamaah yang melintas menuju Sekumpul,” ujar Haji Al Amin di Rantau, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel, Sabtu.
Pada 2025, ucap Amin, warga memilih varietas padi baru, yakni varietas MR yang memiliki masa panen lebih cepat sekitar tiga bulan disesuaikan dengan waktu tanam yang sedikit terlambat akibat proses pengolahan lahan.
Ia menyebutkan, lahan yang digarap seluas 1,5 hektare dengan perkiraan hasil panen mencapai 9 ton memanfaatkan ketersediaan bibit tambahan yang akan ditanam selama beberapa hari mendatang.”Kalau lancar awal Oktober kita panen,” tambah Al Amin.
Amin mengungkapkan, seluruh proses dilakukan secara swadaya mengandalkan bibit padi varietas MR diperoleh dari sumbangan dermawan, sedangkan kebutuhan pupuk dan pengendali hama berasal dari dana kolektif warga yang terkumpul sejak tahun sebelumnya.
Menurut Amin, kegiatan ini tidak semata urusan pertanian, tetapi dilandasi semangat kecintaan terhadap Abah Guru Sekumpul atau Tuan Guru Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani Al Banjari sebagai ulama besar asal Kalsel.
“Ini bentuk mahabah kami kepada beliau. Kami ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat, meski sederhana,” ungkap Amin.
Diketahui, masyarakat dari Kalsel dan luar daerah bahkan luar negeri mengikuti Haul Guru Sekumpul di Mushola Ar Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar setiap 5 Rajab tahun Hijriah.
Pada 25 Desember 2025, jutaan jamaah diperkirakan akan memadati ruas jalan menuju Mushola Ar Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, guna mengikuti Haul ke-21 Guru Sekumpul.{[an/mb03]}

