Mata Banua Online
Senin, Oktober 27, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pemkab Dukung Tradisi Panen Tahunan Mesiwah Pare Gumboh di Desa Liyu

by Mata Banua
20 Juli 2025
in Balangan, Daerah
0

 

PEMBUKAAN–Kegaiatan pembukaan Mesiwah Pare Gumboh ketujuh oleh Pj Sekda Kabupaten Balangan. (foto:mb/ist)

PARINGIN-Pemerintah Kebupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mendukung digelarnya tradisi tahunan Mesiwah Pare Gumboh (MPG), yaitu ritual adat panen suku Dayak Deah, secara gotong royong oleh warga Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan karena menjadi sarana penting dalam melestarikan budaya lokal sekaligus mempererat kekerabatan masyarakat.

Berita Lainnya

Dinkes Balangan Gencarkan Gerakan Pengendalian Penyakit

Dinkes Balangan Gencarkan Gerakan Pengendalian Penyakit

26 Oktober 2025
Wakil Bupati Balangan Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2025

Wakil Bupati Balangan Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2025

23 Oktober 2025

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Balangan, Sufriannor, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya dan alam sebagaimana diajarkan masyarakat Dayak Deah.

Terlebih, tradisi Mesiwah Pare Gumboh yang sebelumnya dilakukan secara terpisah, kini dirayakan bersama dan terbuka bagi masyarakat luar sebagai bentuk promosi budaya dan pariwisata.

“Jangan sampai kita melupakan dan meninggalkan kebudayaan kita. Harus terus dilestarikan agar jangan punah,” ujar Pj Sekda Balangan, saat membuka MPG yang ditadai dengan pemukulan gong di Halong, pada Jumat (18/7/2025).

Sufriannor berharap, event ini terus mendapat dukungan lebih luas dari pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga terkait, serta dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengembangkan budaya dan kreativitas.

Sementara itu, Kepala Desa Liyu, Sukri, mengatakan, Mesiwah Pare Gumboh merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat atas keharmonisan hidup dan berkah panen yang diberikan Tuhan. Tradisi ini berasal dari masyarakat nomaden di pedalaman, khususnya Desa Liyu dan Gunung Riut.

Mesiwah Pare Gumboh bukan sekadar acara pelestarian budaya, tetapi juga memiliki misi penting. Selain menjaga dan merawat tradisi, MPG juga membawa misi sosial sebagai perekat kekerabatan di tengah masyarakat, melalui semangat kekeluargaan dan gotong royong. Seluruh proses persiapannya pun kami lakukan bersama-sama dengan semangat tersebut, jelasnya.

Sukri juga berharap, pemerintah daerah maupun pusat dapat terus memberikan dukungan terhadap MPG sebagai event budaya kebanggaan Kabupaten Balangan.

Kemeriahan acara berlangsung selama tiga hari, dari 18 hingga 20 Juli 2025, di dua lokasi utama yaitu Balai Adat dan Pasar Budaya dengan beragam pertunjukan seperti sanggar tari, pemusik lokal, parade tarian tradisional Dayak, hingga konser musik yang menghadirkan bintang tamu. Semua itu menjadikan MPG sebagai perayaan budaya yang penuh warna dan semangat. (rel/mb03)

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper