
Jakarta – Dewa United Banten berhasil memaksa Pelita Jaya Jakarta untuk melakoni laga ketiga final Indonesian Basketball League (IBL) 2025, seusai menang 80-75 dalam pertandingan kedua, di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, Sabtu malam.
Dalam laga yang dimenangi Dewa United dengan selisih lima poin itu, Joshua Ibarra tampil sebagai pemain terbaik atau player of the game dengan membukukan double-double, yakni 22 poin, 17 rebound, dan empat assist.
Pelita Jaya yang dilatih Justin Tatum menurunkan Muhamad Arighi, Anthony Beane Jr, Agassi Yeshe Goantara, Jeff Withey, dan K.J. McDaniels, sebagai lima pemain awal yang memulai laga.
Sedangkan Dewa United Banten yang dikomandoi Pablo Favarel memasang Kaleb Ramot Gemilang, Jordan Adams, Hardianus Lakudu, Lester Prosper, dan Joshua Ibarra, sebagai starting five.
Pada kuarter pertama, kedua tim langsung tampil agresif atau saling menekan. Kran skor pertandingan dibuka oleh Ibarra melalui jump shot.
Tetapi sesaat kemudian, Beane membalas lewat reverse lay up.
Setelah itu, alur permainan sempat diambil alih tim tamu.
Terbukti, secara beruntun Ibarra, Kaleb, dan Lakudu mencetak poin, sehingga skor 10-2.
Lebih dari 6 menit, tuan rumah kesulitan mencetak skor kembali.
Pada sisa 3 menit kebuntuan dipecahkan oleh Beane, lewat jump shot. Ditambah oleh Agassi dengan floating jump shot.
McDaniels juga menyumbang lewat under basket, sehingga mempertipis skor menjadi 8-19.
Namun, Anak Dewa tak tinggal diam dan masih menguasai permainan, sekaligus menutup kuarter tersebut dengan skor 24-10.
Pada kuarter kedua, tuan rumah masih belum menemukan tempo permainan yang bagus, alhasil Ibarra dan kawan-kawan masih terus mendulang angka dan membuat skor selisih 21 poin atau 14-35 pada 3 menit awal.
Setelah itu, kedua tim saling mendulang poin, yang membuat perolehan skor tetap berjarak jauh alias 43-24 untuk keunggulan skuad asuhan Favarel.
Skor kuarter kedua atau akhir babak pertama pun ditutup oleh Jaquori McLaughlin lewat jump shot, sehingga mempertipis ketertinggalan Pelita Jaya menjadi 33-50.
Usai halftime, tuan rumah mulai menunjukkan tajinya sebagai juara bertahan.
Selisih skor perlahan dikikis lewat aksi jump shot dan lay-up McDaniels, serta tip-in lay-up Withey, sehingga margin menjadi 39-50.
Pelatih Justin Tatum mengutak-atik skuadnya. Andara Prastawa diduetkan dengan McLaughlin.
Perpaduan keduanya membuahkan hasil, ketertinggalan skor menjadi 43-53.
Tetapi Solano yang membara, tak tinggal diam sebagai point guard. Pergerakannya berulang kali merepotkan lawan, sehingga assist khas pemain NBA kerap diberikan kepada Adams maupun Prosper, yang berbuah poin.
Skor kuarter ketiga ditutup dengan 62-52 untuk keunggulan Dewa United.
Saat awal kuarter keempat atau terakhir, Beane mencetak lemparan tiga angka beruntun untuk memperkecil ketertinggalan.
Sisa 48 detik laga, skor tercatat 74-67 untuk keunggulan Anak Dewa.
Merespons itu, Tatum mengambil time out (TO) berulang kali untuk mengatur ulang serangan di detik-detik akhir.
Namun, usaha dia gagal, Pelita Jaya harus menerima kekalahan 75-80 dari tim tamu.
Hasil tersebut membuat kedua tim harus melakoni laga ketiga dalam format best of three, karena Dewa United Banten berhasil membalas kekalahan 77-94 dalam laga pertama final, pada Kamis (17/7).
Kedua tim akan melakoni laga ketiga atau gim penentuan di tempat yang sama dengan laga kedua.
Hal itu dikarenakan, Pelita Jaya adalah unggulan pertama dalam fase gugur musim ini, sehingga berhak tampil di kandang sendiri dalam pertandingan ketiga. ant