
BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga kuat dalam karakter dan nilai-nilai keagamaan.
Walikota Banjarmasin HM Yamin yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan & Kesra Setdako Banjarmasin, Dr Machli Riyadi membuka secara resmi Lomba Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) tingkat SMP se-Kota Banjarmasin, Kamis (17/7) di SMPN 21 Banjarmasin.
“Pentas PAI ini bukan sekadar ajang lomba. Ini adalah sarana strategis untuk membentuk karakter anak-anak kita sejak dini agar siap menghadapi tantangan masa depan,” kata Machli saat memberikan sambutan mewakili walikota.
Acara yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dan dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Ryan Utama, melibatkan berbagai cabang lomba yang berfokus pada nilai-nilai keislaman, seperti Musabaqah Tilawatil Quran, Cerdas Cermat Islam, hingga dakwah dan kaligrafi.
Machli menjelaskan, kegiatan ini selaras dengan misi pertama Wali Kota Banjarmasin, yaitu menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. “Kita sedang membangun pondasi mental dan spiritual generasi penerus agar siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Dan karakter itu dibentuk, salah satunya, lewat pendidikan agama,” tegasnya.
Ia menyatakan akan terus mendukung kegiatan serupa yang menanamkan nilai moral dan religius di lingkungan pendidikan.
“Kita ingin anak-anak tidak hanya pandai di atas kertas, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan akhlak yang baik,” ujar Machli.
Ia juga mengajak para peserta untuk menjadikan Pentas PAI sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri. “Jadikan ajang ini bukan sekadar lomba menang dan kalah, tapi sebagai landasan pembentukan karakter yang kuat agar anak-anak kita siap menghadapi era yang semakin kompleks,” sambungnya.
Harapannya Pentas PAI dapat menjadi agenda rutin dan ditingkatkan kualitasnya setiap tahun. “Kita ingin generasi kita kelak mampu membawa Banjarmasin bersaing di kancah nasional bahkan global, maka pendidikan karakter harus dimulai dari sekarang. Ini bukan tugas sekolah semata, tapi juga pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat,” tutup Machli. via