
BANJARMASIN – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin mengakui saat ini wisatawan yang berkunjung ke Kalsel cendrung ingin menikmati kuliner khas tradisional Banjar.
“Saat ini kebanyakan dari pada wisatawan domestik, wisatawan Nusantara maupun wisatawan Mancanegara sudah beralih kepada wisata kuliner, ” ujarnya, Selasa (1/7).
Hal itu disampaikannya usai membuka Fokus Discusion Group (FGD) Analisis pasar Pariwisata yang di gelar Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel.
Menurutnya, para wisatawan itu tampak penasaran dan ingin mencoba kuliner khas Banjar/tradisional khas Kalsel.
“Artinya ini menunjukan arah kebutuhan wisatawan mulai terjadi perubahan, yang dulunya suka akan kriya, fashion dan lainnya, sekarang cenderung kepada kuliner khas Banjar,” ucapnya.
Karena itu, lanjut dia, kebutuhan akan analisis pasar pariwisata perlu bersama didiskusikan. “FGD yang dilaksanakan ini kita perlu masukan-masukan yang potensial dan positif bagi kepariwisataan Banua, perekonomian masyarakat, peningkatan sumber daya, dan lainnya,” katanya.
Sementara, analis pasar pariwisata Dewi Setiawan mengatakan, trending saat ini adalah Geopark Meratus beserta kekayaan budaya dan pernak pernik ke khas lainnya.
“Karena itu Kalsel harus dapat memetakan serta mencoba membangun wisata Banua secara berkelanjutan dan berkesinambungan sesuai kebutuhan pasar,” ujarnya.
Ketua panitia pelaksana Rezeki Amelia SE MM menambahkan, kegiatan FGD analis pasar pariwisata di ikuti seluruh dinas pariwisata kabupaten/kota se-Kalsel.
Selain itu, peserta juga berasal dari BPS, BI, bappeda, seluruh asosiasi wisata seperti PHRI, ASPERWI, ASITA dan lainnya. ril/ani