Rabu, Juli 9, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

56,57 Persen Tenaga Kerja di Sektor Informal

by Mata Banua
3 Juli 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\7\7\master 7.jpg
TENAGA INFORMAL – Ojek online (ojol) meski merupakan pekerjaan informal, namun sekarang ini banyak yang menjadikan ojol sebagai pekerjaan utama bagi sebagian masyarakat untuk meraup pundi-pundi rupiah. Ojol menawarkan fleksibilitas bagi mitra driver roda dua, roda empat, dan kurir logistik maupun para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).(Foto:mb/ant)

JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memaparkan kondisi ke­te­na­ga­kerjaan Indonesia pada 2025 yang masih didominasi sektor informal. Ia me­n­ye­but­kan, sekitar 56,57 persen tenaga kerja be­ra­da di sektor informal, termasuk setengah pe­ngangguran.

Menurut Menaker, tren ini diperkirakan akan terus meningkat. Karena itu, ia me­ng­ajak seluruh pihak, termask para ekonom dan analis, untuk turut mengelola kondisi ters­ebut secara tepat.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\9 Juli 2025\7\7\master 7.jpg

Stok Melimpah, Tapi Harga Beras Tetap Mahal

8 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\9 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Beras dan Cabai Turun, Harga Ayam Naik

8 Juli 2025
Load More

“Kami bicara perlindungan sosial, dan se­te­rusnya. Kalau ahli ekonomi mungkin ban­yak berbicara soal transisi dari informal ke formal. Apakah meang harus seperti itu? Me­nurut saya belum tentu. Ini menjadi tan­ta­ngan kita bersama,” ujar Yassierli saat memberikan arahan dalam diskusi yang diselenggarakan INDEF, di Jakarta.

Menaker juga menyoroti kualitas tenaga kerja Indonesia yang masih menjadi tan­tangan. Sekitar 85 persen angkatan kerja m­e­miliki pendidikan akhir maksimal SMA/SMK. Jika dirinci, 52,72 persen hanya ta­matan SD/SMP, sedangkan 34,29 persen lu­lusan SMA/SMK. “Ini menjadi tantangan kita. Kalau tingkat pengangguran sekitar 4,76 persn itu masih tergolong standar,” kata Yassierli.

Dalam hal produktivitas, Indonesia ma­sih tertinggal dibandingkan rata-rata negara ASEAN, dengan pertumbuhan yang tergolong lambat. Menurutnya, ini me­rupakan dampak dari proses jangka pan­jang.

“Kalau bicara produktivitas, kita bicara ja­ngka panjang. Tidak bisa kita ingin me­ningkatkannya 10 persen dalam 2-3 tahun. Itu butu waktu,” tuturnya.

Ia menyayangkan bahwa diskusi me­ngenai produktivitas sudah lama tidak menjadi perhatian utama. Padahal, beberapa pe­nelitian menunjukkan bahwa total pro­duktivitas berbanding lurus dengan produk do­mestik bruto (PDB).

“Solusi berbasis peningkatan pro­duk­tivitas itu seperti menghilang sejak tahun 90-an,” ungkapnya.

Yassierli juga menyoroti belum me­madainya keahlian pekerja dlam me­nghadapi transformasi digital serta ren­dahnya human capital index Indonesia yang ma­sih berada di bawah rata-rata negara ASEAN.

Ia menegaskan, Kementerian Ke­te­nagakerjaan tengah merintis berbagai lang­kah solutif untuk mengatasi tantangan ter­sebut, termasuk permasalahan pe­ng­ang­guran. Fokus solusi yang diambil Ke­menaker diarahkan pada dua sisi, yakni supply (penawaran) dan demand (per­min­ta­an) tenaga kerja. rep/mb06

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA