
BANJARMASIN – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) di salah satu hotel Banjarmasin, Rabu (2/7).
Walikota Banjarmasin Muhammad Yamin pada kegiatan hari kedua itu, diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Dr Machli Riyadi, serta dihadiri Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin M Helfianoor, para camat, lurah serta perwakilan dari berbagai SKPD di lingkungan Pemerintah Kota setempat.
Machli Riyadi menegaskan pentingnya penguatan kinerja TP3S dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Banjarmasin.
Ia mengatakan, meskipun strategi penanganan sudah disusun dengan baik oleh pemerintah pusat. Nyatanya, implementasi di daerah masih belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan program akan terus digalakkan.
“Penguatan terhadap evaluasi dan pengawasan sangat penting agar pelaksanaan strategi berjalan efektif. Dari situ kita bisa mengetahui di mana masalahnya, lalu ditindaklanjuti dengan serius,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan hari kedua ini memiliki sasaran berbeda dari hari sebelumnya, dengan melibatkan semua SKPD, Camat, Lurah guna memastikan seluruh lini pemerintahan daerah memahami perannya dalam strategi penanganan stunting, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan.
Selanjutnya, berdasarkan data, angka prevalensi stunting di Kota Banjarmasin tahun 2023 dan 2024 stagnan di angka 26,5 persen, tanpa ada penurunan. Hal ini menjadi evaluasi besar bagi tim TP3S.
“Nah tentunya tahun 2025 ini harus berani menurunkan itu, kalau angkanya tidak turun, untuk apa pemerintah menganggarkan miliaran rupiah. Artinya, kita harus lebih serius dan berani menentukan target penurunan stunting di tahun 2026 yang akan datang,” tutupnya. via