
BANJARMASIN – Sebanyak 100 orang kaum pria di Banjarmasin diedukasi dalam kegiatan orientasi peningkatan partisipasi KB pria di Banjarmasin, dalam rangkaian memperingati Hari Keluarga Nasional (Hargarnas)ke 32, di salah satu hotel Banjarmasin, Senin (30/6).
Mereka ini merupakan anggota dari kelompok KB pria aktif yang ikut menyukseskan program KB Nasional untuk penekanan angka stunting.
Wali Kota Banjarmasin HM Yamin mengatakan, para pria ini juga memiliki peran penting untuk membentuk keluarga yang berkualitas. Dengan orientasi kelompok KB Pria ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi kaum laki-laki dalam program Keluarga Berencana.
“Kita sangat mengapresiasi semangat para bapak-bapak yang hadir pagi ini. Ini bagian penting dari rangkaian Harganas, karena peran pria dalam perencanaan keluarga itu sangat penting,” ujar Yamin.
Ia menekankan bahwa perencanaan keluarga bukan hanya menjadi tanggung jawab perempuan, melainkan harus menjadi komitmen bersama antara suami dan istri.
“Melalui orientasi ini, kita memberikan edukasi dan pemahaman agar para pria juga bisa merencanakan masa depan keluarga mereka. Tidak hanya ibu-ibu, bapak juga bisa, bahkan harus,” katanya.
Selain itu, pentingnya merencanakan jumlah anak dalam keluarga demi masa depan yang lebih baik. Ia mengacu pada anjuran pemerintah, yaitu idealnya dua anak cukup.
“Dengan edukasi ini, diharapkan muncul wawasan baru tentang pentingnya pengasuhan yang tepat, serta kedekatan peran ayah dalam tumbuh kembang anak,” tambahnya.
Kegiatan itu menjadi bagian dari upaya Pemkot Banjarmasin dalam membangun keluarga yang tangguh, sehat, dan sejahtera dengan melibatkan seluruh peran dalam keluarga, termasuk para ayah.
Sementara, Kepala DPPKBPM Kota Banjarmasin, M Helfiannoor, menyebut sejauh ini telah terdapat 10 kelompok KB Pria yang aktif di beberapa kelurahan di Banjarmasin, di mana kelompok ini berperan penting untuk meningkatkan kapasitas serta mendorong keterlibatan pria dalam perencanaan keluarga.
Helfi mengakui, bahwa partisipasi KB Pria di Banjarmasin masih rendah. Salah satu penyebab utamanya yakni proses penyadaran yang membutuhkan pendekatan khusus, terutama karena metode KB Pria seperti vasektomi masih dianggap berat bagi sebagian besar pria. Oleh karena itu, pihaknya menyasar keluarga berisiko stunting terutama yang memiliki banyak anak untuk menjadi peserta aktif program KB.
Dengan meningkatnya partisipasi KB Pria, diharapkan angka 4T (Terlalu Banyak, Terlalu Dekat, Terlalu Tua, Terlalu Muda) dapat ditekan, sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting di Kota Banjarmasin.
“Kita harap kelompok-kelompok yang sudah terbentuk ini bisa membantu kader dan penyuluh dalam menjangkau sasaran yang lebih tepat,” tukasnya. via