
AMUNTAI-Lapas Kelas IIB Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya mewujudkan standar 100 bahan pangan strategis sebagai kebutuhan makanan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kepala Lapas Amuntai Yosef Leonard Sihombing di Hulu Sungai Utara, Ia mengatakan, program tersebut mendapatkan pendampingan dari Dinas Ketahanan Pangan kabupaten setempat agar pengelolaan bahan makanan di lapas lebih tertata, sehat, dan sesuai standar gizi yang ditentukan.
“Kami bersama Dinas Ketahanan Pangan juga membahas potensi pemanfaatan lahan kosong di areal lapas untuk mendukung ketersediaan bahan pangan seperti sayuran, umbi, dan tanaman hortikultura lain,” ujar Yosef.
Pada pertemuan itu, kedua lembaga berkoordinasi lebih lanjut mengenai 100 daftar bahan makanan strategis yang termasuk dalam program ketahanan pangan nasional.
“Kami juga meninjau dapur dan penyimpanan bahan makanan, sekaligus mndata beberapa komoditas pangan yang tersedia,” kata Yosef.
Yosef menegaskan, bahwa kerja sama dengan pemerintah daerah tersebut untuk memastikan bahan makanan yang dikonsumsi di dalam lapas memperhatikan aspek keamanan, keberagaman, dan nilai gizi, sesuai 100 bahan pangan strategis yang ditetapkan pemerintah.
Kolaborasi ini pula, kata dia, sebagai komitmen Lapas Amuntai mendukung upaya pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan yang berkelanjutan, khususnya di lingkungan lapas.
“Kami terus berupaya menjaga kualitas dan kecukupan gizi makanan warga binaan. Kami selalu menjalin sinergi dengan berbagai pihak sebagai langkah pemenuhan hak dasar warga binaan,” ujar Yosef.{[an/mb03}]