
RANTAU-Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, menargetkan perluasan areal tanam padi melalui program cetak sawah seluas 9.800 hektare dan optimasi lahan (oplah) 2.250 hektare guna memperkuat ketahanan pangan daerah.
Namun, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tapin Nafeah mengatakan program cetak sawah dan oplah tersebut, harus direncanakan dengan matang, terutama soal irigasi jangan asal cetak agar tidak gagal.
“Jangan sampai proyek cetak sawah dan oplah itu mengalami kegagalan seperti yang pernah terjadi pada program Hari Pangan Sedunia di Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala,” ujarnya, di Rantau, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel, Jumat.
Ia menyebutkan, beberapa wilayah rawa yang menjadi target proyek, seperti Kecamatan Candi Laras dan Bekarangan, masih minim infrastruktur pendukung.
“Pembangunan pintu air dan embung penampung air harus diprioritaskan sebelum proyek cetak sawah dan oplah di laksanakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tapin Mohammad Triasmoro mengatakan program ini akan dijalankan bertahap, dengan melibatkan petani milenial melalui Brigade Pangan.
Ia menambahkan, para petani akan dibekali alat pertanian modern senilai Rp3 miliar untuk setiap 200 hektare.
“Bantuan hanya akan diberikan kepada kelompok tani yang benar-benar siap, baik dari sisi lahan maupun sumber daya manusia,” ujarnya.
Triasmoro menyebutkan, program optimasi lahan sudah berjalan sejak 2024, sementara cetak sawah masih berada pada tahap studi kelayakan.
Dinas Pertanian Tapin berharap program ini, mampu meningkatkan indeks pertanaman sekaligus menjaga stabilitas produksi pangan daerah.{[an/mb03}]