
RANTAU,- Dalam rangka menindaklanjuti pembangunan sekolah rakyat di kabupaten Tapin, Bupati Tapin H Yamani dan Wakil Bupati Tapin H Juanda melaksanakan kunjungan kerja ke Kementerian Sosial RI di Jakarta, Kamis (26/06).
Dalam kunjungan itu Bupati Tapin bersama Wakil Bupati dapat bersilaturahmi, dan berdiskusi langsung dengan Menteri Sosial Republik Indonesia Drs H Saifullah Yusuf di ruang kerjanya di dampingi beberapa staf kementerian.
Ikut mendampingi dalam kunjungan kerja, PLT Kepala Dinas Sosial H Syafrudin SIP, Kepada Dinas Ketahanan Pangan Riza Ramadie, Kepala Dinas PUPR Rizkan Noor, Kabag Hukum, tenaga ahli bupati, Ketua Baznas, kepala Bappelitbang Dr Meidy Haris Prayoga.
Seperti yang diutarakan Bupati Tapin H Yamani kunjungan ke kementerian sosial dalam rangka memperingati rencana pembangunan sekolah rakyat di kabupaten Tapin.
Alhamdulillah data yang diminta sudah disampaikan, semoga bisa masuk dalam tahap ke 1 dan tahap ke 2. Dimana setelah berkas permohonan masuk, tim verifikasi akan segera meninjau lokasi yang telah disediakan oleh pemerintah daerah kabupaten Tapin. “Untuk lahan sendiri, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan seluas hampir 13 hektar,” ungkapnya.
Seperti yang diutarakan Bupati Tapin H Yamani, sekolah Rakyat merupakan program pendidikan yang digagas oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Dimana program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Kita bersama dengan adanya sekolah rakyat nanti, bisa mengakomodir masyarakat Tapin yang ingin bersekolah sehingga anak – anak kita yang tidak mampu, bisa melanjutkan sekolah sampai selesai dari jenjang SD hingga jenjang SLTA.
Ditambahkan H Yamani, karena sekolah rakyat memiliki beberapa karakteristik utama, dimana sekolah ini menyediakan pendidikan, asrama, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya dan akan disediakan secara gratis bagi siswa serta akan beroperasi dengan konsep boarding school, di mana siswa tinggal di asrama selama masa sekolah.
“Karena itu kita membutuhkan lahan yang cukup luas, seperti lahan milik Pemda di desa Baringin tepatnya di jalan Margasari Baru sangat cocok untuk lokasi sekolah rakyat nantinya,” ujarnya.{[her/mb03]}