
BANJARMASIN – Di Kota Banjarmasin terdapat 17 SMP Negeri yang masih kekurangan peserta didik baru. Sekolah-sekolah itu pun memperpanjang waktu pendaftaran hingga 30 Juni secara offline.
Salah satu dari 17 SMPN itu yaitu SMPN 32 Banjarmasin, yang terletak di Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. Hingga saat ini peserta didik baru yang mendaftar hanya 23 orang.
Kepala SMPN 32 Banjarmasin Suriasa mengatakan, kuota penerimaan Rombongan Belajar (Rombel) yang disediakan sekolahnya sebanyak 96 siswa. Namun, separonya pun tak mencapai kuota.
“Yang mendaftar online cuman 21, dan orang siswa lainnya mendaftar secara offline,” jelas Suriasa, Rabu (25/6).
Penyebab sepinya pendaftar di SMPN 32 Banjarmasin, menurutnya dikarenakan letak sekolahnya dianggap jauh dari tempat tinggal siswa.
Penyebab lainnya karena jumlah anak usia sekolah sedikit di wilayah tersebut. Meski termasuk padat penduduk, namun usia sekolah lulusan SD di sekitar itu juga sedikit.
“Bisa dikatakan angka kelahiran di wilayah ini turun, karena penduduk yang ada usianya tidak produktif lagi untuk melahirkan atau sudah tua-tua,” jelasnya.
Untuk menutupi kekurangan siswa, pihaknya mengoptimalkan pendaftaran secara offline. “Kami juga berkoodinasi dengan sekolah-sekolah di wilayah yang sama, yang sudah memenuhi kouta agar calon siswa baru yang tidak lolos seleksi bisa diarahkan mendaftar di SMPN 32 Banjarmasin,” ujar Suriasa.
Kondisi serupa juga terjadi di SMPN 10 Banjarmasin di Kecamatan Banjarmasin Tengah. Sekolah tersebut juga masih membuka pendaftaran offline susulan.
Menurut Kepala SMPN 10 Banjarmasin Syahrida, dari ketersediaan kouta penerimaan mencapai 224 siswa terbagi dalam 8 rombel. Namun, hingga saat ini belum terpenuhi karena baru ada 90 calon siswa yang mendaftar.
“Kita usahakan melalui jalur offline ini bisa menerima 150 siswa,” katanya.
Pihaknya terus gencar promosi melalui media sosial agar para calon siswa tertarik untuk mendatar di SMPN 10 Banjarmasin. via