
KANDANGAN-Sebanyak 100 rakit bambu dari tim peserta dari dalam maupun luar Kalimantan Selatan (Kalsel), ikut ambil bagian dalam Festival Bamboo Rafting 2025 Hulu Sungai Selatan (HSS), menjadikannya salah satu daya tarik wisata unggulan yang ditunggu-tunggu setiap tahun.
“Bamboo rafting bukan hanya sekadar atraksi wisata air, tetapi merupakan warisan tradisi masyarakat Meratus yang telah menjadi ikon kebanggaan HSS,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) H Muhammad Noor dalam sambutan pelepasan peserta festival, di Loksado, mengutip pers rilis Diskominfo HSS, Senin.
Dijelaskan sekda, menyusuri Sungai Amandit dengan rakit bambu bukan hanya menyajikan petualangan seru, tapi juga menyentuh kedalaman nilai kearifan lokal, keberanian, dan keharmonisan antara manusia dan alam.
Lebih lanjut, disampaikan Festival Bamboo Rafting adalah wadah strategis, dalam menyatukan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, seni budaya, serta partisipasi aktif masyarakat lokal.
“Kami ingin event ini menjadi lebih dari sekadar ajang tahunan, kami ingin Bamboo Rafting menjadi simbol semangat, identitas, dan kekuatan promosi HSS di tingkat nasional,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS sendiri berharap kegiatan ini dapat terus mendorong perputaran ekonomi masyarakat, meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memperluas jejaring kerja sama promosi pariwisata daerah.
Di akhir sambutannya, sekda juga mengajak seluruh peserta dan pengunjung untuk menjaga keselamatan, menikmati keindahan alam, serta membawa pulang semangat cinta alam dan budaya dari Bumi Antaludin.
Salah satu daya tarik festival ini adalah Kampung Anggrek Desa Tumingki, yang menjadi titik persinggahan di jalur rafting.
Para peserta dapat menikmati keindahan flora lokal sambil beristirahat, sebelum melanjutkan perjalanan hingga garis akhir di Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado.
Adapun Festival Bamboo Rafting 2025, telah berlangsung dari tanggal 17 hingga 21 Juni 2025, kegiatan ini jadi salah satu agenda resmi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Puncak festival dilaksanakan pada Sabtu, 21 Juni 2025, bertempat di Kecamatan Loksado, dengan daya tarik utama berupa bamboo rafting atau balanting paring (rakit bambu), di Sungai Amandit.{[an/mb03]}