
BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin terus eksis menunjukkan aksi nyata. Bersama Kementerian UMKM, pelaku usaha dan lembaga perbankan, bersatu dalam gelaran Pasar Murah dan Bazar Produk IKM/UMKM yang diadakan di halaman Masjid Jami, Sungai Jingah, Kamis (19/6).
Pasar murah dibuka Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza. Sebanyak 50 IKM binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, 10 UMKM binaan Bank Kalsel dan 15 UMKM binaan BRI turut dilibatkan.
Selain itu, 1.000 paket sembako bersubsidi disediakan hanya dengan tebusan Rp 49.000 per paket dari harga pasar sebesar Rp 73.000. Ini berarti disubsidi sebesar Rp 24.000/paket yang berisi 2 Kg gula pasir dan 2 liter minyak goreng. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM.
Helvi Moraza, mengapresiasi dan mengklaim sinergi yang coba ditampilkan Kota Banjarmasin ini patut menjadi contoh nasional.
“Ketika pasar sedang lesu, Banjarmasin justru menyalakan api optimisme. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan di sini nyata, mulai dari pelatihan, permodalan, hingga pembukaan akses pasar,” katanya saat meninjau lokasi bazar.
Ia mendukung inisiatif Pemko Banjarmasin yang tidak hanya menggandeng pelaku UMKM, tetapi juga membuka jalan promosi lewat kanal nasional, di antaranya seperti Smesco Indonesia (Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi UKM, red).
“Saya sudah belanja beberapa produk UMKM Banjarmasin. Ini bukan sekadar dukungan simbolis, tapi upaya riil untuk membawa mereka naik kelas dan menembus pasar lebih luas,” ujarnya lagi.
Wamen menegaskan, setelah pembiayaan teratasi, tantangan selanjutnya adalah konsistensi stok dan standar produk. “UMKM harus memahami bahwa bisnis tidak hanya produksi. Mereka perlu literasi keuangan, manajemen stok, dan ketahanan usaha. Ini tugas kita bersama untuk mendampingi,” tuturnya
Walikota Banjarmasin, H Muhammad Yamin HR mengatakan, pemerintah kota setempat berupaya meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Kita hadir dengan pelatihan, promosi, pendampingan, dan pembiayaan. Ini bentuk keberpihakan yang nyata,” ucapnya.
Ia mengatakan, adanya pasar murah ini menjadi wadah interaksi langsung antara produsen lokal dan konsumen, sekaligus menjaga keterjangkauan harga.
Kepala Disperdagin Banjarmasin, Ichrom Muftezar menambahkan pasar murah ini bukan sekadar jual beli, tapi bentuk keberpihakan terhadap rakyat.
Pasar murah dan bazar sebagai langkah strategis, kerjasama dengan distributor dan pemanfaatan dana CSR telah menunjukkan dampak nyata. Jika pada akhir 2022 inflasi Banjarmasin sempat menyentuh angka 7,4%, kini menurun menjadi 1,41% per Mei 2025.
“Angka ini membuktikan bahwa kerja sama semua pihak, termasuk TPID, perbankan, dan sektor swasta, telah membuahkan hasil,” sambungnya.
Usai membuka pasar murah dan bazar, Wamen Helvi bersama walikota meninjau Rumah Kemasan Banjarmasin, sebuah ruang edukatif dan promosi produk UMKM lokal. via