
MARTAPURA – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ditetapkan sebagai tuan rumah Dialog Sastra Tiga Negara (Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam).
Penetapan Kalsel sebagai tuan rumah agenda sastrawan dua tahunan yang bertajuk Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) XVII ini, setelah berdasarkan rapat majelis yang diwakili sastrawan-sastrawan senior dari tiga negara tersebut.
Ketua Panitia DSBK XVI 2025 Samarinda Kaltim Syafril Teha Noer mengatakan, sejak dibuka Wagub Kaltim, seluruh rangkaian berjalan dengan baik dan lancar.
“Kegiatan inti DSBK adalah dialog, seminar dengan mendatangkan para narasumber dari seluruh Kalimantan,” ujarnya.
“Majelis memutuskan DSBK XVII 2027 akan dilaksanakan di Kalimantan Selatan,” ujar Syafril.
Syafril menekankan, kegiatan ini tentunya perlu dukungan konkrit pemerintah dalam penguatan Sastra Melayu.
Presiden Gapena Datuk Zainal Abidin mengatakan, berdasarkan hasil rapat majelis menetapkan Banjarmasin Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah DSBK XVII 2027.
“Semoga kita diberikan umur panjang dan kesehatan sehingga bisa bertemu di Banjarmasin,” ucapnya.
Ketua Dewan Kesenian Daerah Balangan Fahmi Wahid menyambut baik hasil rapat majelis yang menetapkan Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah DSBK XVII pada 2027.
“Kami segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk persiapan acara ini,” katanya.
Sementara itu, DSBK XVI 2025 Samarinda ditutup oleh Staf Khusus Bidang Kesra Pemprov Kaltim Arif Muryanto.
Dalam sambutannya, Arif mengatakan, Sastra Melayu merupakan warisan yang harus dipertahankan.
“Jadikan pertemuan ini untuk memperkuat Sastra Melayu dan kerjasama antar bangsa, dan Kaltim bangga menjadi daerah yang menyelenggarakan DSBK XVI 2025,” katanya. dio