Sabtu, Juli 12, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Karantina Kalsel Sertifikasi 9.788 Ton Minyak Sawit Ekspor

by Mata Banua
18 Mei 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Mei 2025\19 Mei 2025\6\1.jpg
Karantina Kalsel sertifikasi 9.788 ton minyak sawit ekspor ke China Petugas Karantina Kalsel (tengah) usai mengambil sampel produk Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) atau minyak sawit yang telah disuling sebelum diekspor ke China di Pelabuhan Khusus, Kabupaten Kotabaru. (foto:mb/ant)

BANJARMASIN – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan melakukan sertifikasi terhadap 9.788 ton komoditas Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) berupa minyak kelapa sawit yang telah disuling senilai Rp148,7 miliar yang akan diekspor ke China.

Kepala Karantina Kalsel, Erwin AM Dabuke di Banjar­masin, Jumat mengatakan PFAD ini merupakan produk turunan kelapa sawit dari proses penyu­lingan minyak sawit kasar menjadi minyak sawit yang telah disuling, dipucatkan dan tidak berbau.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\7\7\master 7.jpg

Rumah Subsidi 18 Meterpersegi Batal Dibangun

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 kklm (KIRI).jpg

Harga Beras Mahal, Cabai Makin Pedas

10 Juli 2025
Load More

“Masih banyak yang belum mengetahui tentang komoditas ini. Sebanyak 9.788 ton PFAD yang akan diekspor ini berasal dari Kotabaru Kalsel, nilai ekonominya ternyata sangat fantastis,” ujarnya.

Karantina Kalsel memfasilitasi dan mensertifikasi kegiatan ekspor ini melalui petugas karantina di Satuan Pelayan (Satpel) Pelabuhan Batulicin, dengan memastikan bahwa komoditas tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh negara tujuan.

“Sebelum disertifikasi, tinda­kan karantina yang dilakukan berupa periksaan fisik dan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium,” ujar Erwin.

Ia mengungkapkan bahwa upaya ini menjadi langkah krusial untuk menjaga mutu dan kualitas komoditas ekspor serta mem­berikan jaminan tidak adanya hama, penyakit atau cemaran yang terkandung di dalam komoditas.

Erwin menjelaskan PFAD yang merupakan produk sam­pingan dari minyak sawit yang telah melalui proses pemurnian dan pengolahan lanjutan ini, mengandung asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi dan banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pakan ternak, sabun, detergen dan kosmetik.

“Penggunaan PFAD harus memperhatikan kualitas dan standar yang berlaku, terutama jika digunakan dalam produk pakan atau kosmetik, untuk memastikan keamanan dan efektivitas,” ujar Erwin. an/ani

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA