
BANJARMASIN – Program National Urban Flood Resiliensi Project (NUFReP) di Sungai Veteran Banjarmasin Tengah, yang kini sedang dikerjakan telah mencapai progres 25 persen.
Pekerjaan normalisasi sungai untuk mengatasi banjir di perkotaan ini merupakan pekerjaan proyek tahap pertama yang dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III.
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Kalimantan III, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Ridwan Fauzi Rahman menjelaskan program ini terbagi dalam tiga tahap pekerjaan.
“Di tahap pertama ini fokus di Sungai Veteran yang panjangnya sekitar 3 kilometer,” kata Ridwan.
Menurutnya, sesuai desain awal, Sungai Veteran itu akan diapit dua jalan yang mana saat ini juga dilakukan pemasangan sheet pile serta pengurukan tanah hingga 1 kilometer.
“Jalan ini nantinya untuk akses warga nanti,” katanya.
Pekerjaan tahap pertama yang dimulai sejak tahun 2024 lalu itu ditargetkan rampung akhir tahun 2026 mendatang.
“Mudah-mudahan tahap pertama ini selesai sesuai dengan target 2026 di bulan Desember,” katanya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan paket pekerjaan peningkatan kapasitas Sungai Veteran ini juga dibangun rumah pompa dan pintu air sebagai pengendalian banjir yang tersebar di tiga lokasi yakni di Sungai Veteran, Sungai Bilu dan Sungai Gardu
“Rumah pompa dan pintu air ini berfungsi mengatur air dalam mengendalikan banjir rob karena tujuan program ini untuk itu,” katanya.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai I, Anjas Karunia Ladika mengatakan, pekerjaan proyek peningkatan kapasitas Sungai Veteran saat ini memasuki tahap pemasangan tiang pancang dengan panjang sekitar 300 meter.
Kemudian dilanjutkan pembangunan rumah pompa untuk pemancangan sheet pile di Sungai Gardu termasuk Sungai Bilu.
“Itu sejumlah progres yang sudah berjalan dalam revitalisasi Sungai Veteran ini,” ungkap Anjas.
Pelaksana Proyek, Jhony menambahkan, selama pekerjaan di tahap pertama ini, tidak ada kendala berarti yang terjadi.”Semua berjalan baik-baik saja tidak ada masalah,” tuturnya.
Adapun saat ini, pekerjaan proyek fokus pada pemasangan tiang pancang untuk membelah sungai dan pengurukan jalan yang menjadi akses warga.
Ia optimis pekerjaan proyek ini bisa selesai semua tahapan sesuai yang sudah ditargetkan yakni di tahun 2028 mendatang.via