
MARTAPURA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Banjar berbagi tip bermedia sosial yang baik dan aman, melalui Lokakarya Literasi Digital.
Lokakarya yang bertema Literasi Digital Generasi Muda Cakap, Kreatif, dan Bijak Bermedia Sosial yang diadakan di Aula Demang Lehman Kantor Dispersip Kabupaten Banjar ini, dibuka Kepala Dispersip Kabupaten Banjar
Tofik Norman Hidayat, dengan menghadirkan narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan Musdalipah, Rabu (7/5).
Ketua Panitia Nurul Huda melaporkan, lokakarya ini diikuti sebanyak 47 orang peserta.
“Diharapkan generasi muda dapat terus berkarya dengan kreatif dan bijak dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Kepala Dispersip Kabuaten Banjar
Tofik Norman Hidayat dalam sambutannnya mengatakan, literasi digital sangat penting diketahui dan pahami, untuk dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui lokakarya ini, para peserta harus aktif bertanya kepada narasumber. Bagaimana menggunakan media sosial yang baik dan benar, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi orang banyak.
“Belajar menggunakan media sosial dengan baik, dapat mengetahui berita yang bisa dipertanggungjawabkan atau tidak hoaks,” ucapnya.
Narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan Musdalipah, yang juga Koordinator Kelompok Kepakaran Layanan Profesional (KKLP) Literasi mengatakan, literasi menurut Gerakan Literasi Nasional (GLN) adalah kemampuan seseorang mengumpulkan, mengolah, dan mengomunikasikan informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kecakapan hidup.
Menurut Musdalipah, ada enam literasi dasar, yakni Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Digital, Literasi Sains, Literasi Finansial, dan Literasi Budaya dan Kewargaan.
“Literasi Digital penting diketahui dan dipahami, agar terhindar dari perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab, yang menyalahgunakan media sosial,” ujar alumnus Fakultas Sastra Indonesia Universitas Diponegoro ini.
Musdalipah yang sering diminta sebagai narasumber untuk penguatan literasi di SMK-SMK Program Keunggulan di Kalimantan Selatan ini, menjelaskan bermedia sosial itu harus menambah pengetahuan, menambah penghasilan (bisa menawarkan produk UMKM), meningkatkan kinerja, memperluas jejaring, dan memperkuat silaturahmi.
“Hal yang penting bermedia sosial, yakni cakap atau mahir dalam mengoperasikan gawai, beretika untuk menghindari perundungan, hoaks, dan ujaran kebencian. Memahami budaya para pengguna media sosial, dan aman dari kejahatan siber,” kata Musdalipah.
Di akhir paparannya, Musdalipah mengingatkan peserta agar tidak asal klik, tidak memberikan kode QR, tidak memberikan PIN transaksi mobile, tidak memberitahukan nama ibu kandung, tidak memberikan identitas.
Para peserta terlihat antusias mengikuti lokakarya ini, karena cukup banyak peserta yang bertanya tentang tips bermedia sosial yang baik dan aman, baik dari segi bahasa maupun etika. dio