Senin, Juli 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Suara Mahasiswa Menggema: Aksi BEM se-Kalsel Menuntut Perubahan

by Mata Banua
7 Mei 2025
in Opini
0

Oleh: Ummu Aqilla FM, S.Pd.(Pemerhati Pendidikan dan Generasi)

Berbicara terkait Pendidikan saat ini, khususnya di daerah Kalimantan Selatan, maka bisa dikatakan masih jauh dari harapan. Seperti harapan akan baiknya sarana dan prasarana di semua level pendidikan, harapan akan bagusnya kualitas dari dunia pendidikan, harapan mudahnya menjangkau pendidikan baik dari segi biaya maupun jarak, dan harapan-harapan lainnya akan dunia pendidikan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\15 Juli 2025\8\8\Ahmad Mukhallish Aqidi Hasmar.jpg

Huru-Hara Konstitusi

14 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\15 Juli 2025\8\8\palestina.jpg

Palestina dan Fajar Kebangkitan Umat di Depan Mata

14 Juli 2025
Load More

Tanggal 2 Mei yang diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional, sejumlah Mahasiswa di Kalimantan Selatan melakukan demo dengan mengatasnamakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalimantan Selatan di Kantor Gubernur Kalsel, pada Jum’at (2/5/2025) siang. Dalam demo tersebut mereka membentangkan spanduk dan berjalan menuju halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru. (wasaka.kalselprov.go.id 03/05/2025).

Aksi serentak mahasiswa di Banjarmasin ini dengan tuntutan utama mereka meliputi pemerataan pendidikan, perbaikan fasilitas, peningkatan kesejahteraan guru, dan penghapusan praktik komersialisasi pendidikan.

Dari aksi ini, para mahasiswa setelah bertemu langsung dengan Gubernur Kalsel, H. Muhidin maka berharap beliau akan lebih memperhatikan dunia pendidikan ke depan, terlebih setelah ditandatangani surat perjanjian dan tuntutan mahasiswa BEM se-Kalimantan Selatan yang berakhir disepakati dalam mensejahterakan dan meningkatkan dunia pendidikan di Banua.

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting bagi setiap warga negara tanpa kecuali. Selain itu pendidikan juga menjadi salah satu pondasi untuk sebuah peradaban. Bahkan maju mundurnya sebuah negara salah satunya juga ada ditentukan dari Pendidikan.

Adanya kesepakatan ini merupakan langkah awal untuk perbaikan Pendidikan ke depan, namun kesepakatan saja tidak cukup. Diperlukan kesamaan cara pandang kemana pendidikan ini mau dibawa, kerjasama semua pihak, bukti nyata dilapangan dengan menjalankan peran masing-masing serta kontrol.

Aksi Bem se Kalsel merupakan cerminan kepedulian terhadap masa depan bangsa, namun selama sistem pendidikan masih berada dalam kerangka kapitalistik-sekuler, perbaikan hanya akan bersifat permukaan.

Dalam sistem kapitalisme, pendidikan dijadikan sebagai ladang bisnis. Biaya Pendidikan yang tinggi membuat pendidikan semakin sulit diakses masyarakat miskin.

Kondisi ini semakin tambah parah, dengan peran pemerintah yang hanya sebagai regulator dalam sektor pendidikan. Akibatnya penyelenggaraan pendidikan tidak menjamin kesetaraan dan kualitas.

Kurikulum dalam sistem pendidikan ala kapitalisme pun berbasis sekuler, yang tidak membentuk pola pikir dan pola sikap yang Islami. Kurikulum hanya berfokus pada keterampilan teknis tanpa pondasi keimanan yang kokoh.

Sangat jauh berbeda dengan Islam, Islam sebagai ideologi memiliki solusi menyeluruh yang menjamin pemerataan, kualitas, dan tujuan pendidikan yang hakiki.

Pendidikan dalam islam dapat dimaknai sebagai proses manusia menuju kesempurnaan sebagai hamba Allah.Hasil output pendidikan Islam akan menghasilkan peserta didik yang kokoh keimanannya dan mendalam pemikiran Islamnya.

Dalam Islam, pendidikan adalah hak setiap warga negara dan disediakan secara gratis oleh negara.Kurikulum yang disusun berdasarkan Aqidah Islam, sehingga akan mencetak generasi yang unggul di dunia dan di akhirat.

Kepala pemerintahan Islam yaitu seorang khalifah akan membangun sekolah dan universitas yang tersebar diseluruh wilayah, termasuk didesa terpencil. Dan tentu akan memastikan adanya tenaga pendidik yang professional dan terlatih.

Pendidikan dalam Islam bukan dijadikan sebagai komoditas. Negara akan mengelola seluruh biaya pendidikan, sehingga tidak membebani masyarakat. Dan semua dana ini akan diambil dari Baitul Mall yang bersumber dari kekayaan negara seperti tambang.

Sudah saatnya perjuangan mahasiswa diarahkan kepada perubahan sistemik menuju penerapan syariat Islam secara Kaffah dalam kehidupan yang mejamin pendidikan bermutu, gratis, dan membentuk generasi berkepribadian Islam. Wallahu’alam bishawab

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA