
BANJARMASIN – Selama triwulan I (Januari-Maret) tahun 2025, tercatat sebanyak 55.932 kepala keluarga (KK) atau 159.409 jiwa korban terdampak bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Dari 55.932 KK korban terdampak bencana alam di Kalsel hingga triwulan I itu terbanyak di alami Kabupaten Banjar sekitar 34.361 KK atau 99.481 jiwa,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, Selasa (15/4).
Madi –sapaan akrabnya– menyebutkan, korban terdampak bencana alam lainnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar 6.987 KK atau sebanyak 20.629 jiwa, di susul Tanah Laut (Tala) ada 6.756 KK atau 19.298 jiwa.
Kemudian, di Kabupaten Barito Kuala (Batola) tercatat sebanyak 4.776 KK atau 10.420 jiwa, Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 716 KK atau 2.222 jiwa, dan Kota Banjarbaru 626 KK atau 1.925 jiwa.
Selanjutnya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebanyak 529 KK atau 1.419 jiwa, Balangan 574 KK atau 1.251 jiwa, Tapin 362 KK atau 905 jiwa, Kota Banjarmasin 206 KK atau 680 jiwa, dan Kabupaten Tabalong 35 KK atau 175 jiwa.
Ketika di tanya frekuensi bencana alam di Kalsel selama triwulan I, ia mengatakan telah terjadi sebanyak 54 kasus bencana alam yang di dominasi bencana alam banjir dan angin puting beliung.
“Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kejadian bencana alam triwulan I tahun 2025 sebanyak 54 kali, artinya terjadi peningkatan karena tahun lalu hanya 35 kali bencana alam,” katanya.
Dari 54 kali bencana alam tersebut, lanjut dia, bencana banjir sebanyak 24 kali terbanyak di Kabupaten Banjar lima kali, HSS sebanyak empat kali, Tala dan Tapin masing-masing tiga kali.
Kemudian, bencana alam tanah longsor sebanyak delapan kali, yakni di Kabupaten HSS dan Banjar masing-masing tercatat tiga kali, serta Balangan dan Tapin masing-masing satu kali.
Sedangkan bencana alam angin puting beliung sebanyak 23 kali terbanyak di Kabupaten Banjar delapan kali, HSS tujuh kali, Tanbu lima kali, dan Kota Banjarmasin dua kali.
Akibat bencana alam tersebut menyebabkan lima buah rumah penduduk mengalami kerusakan sedang dan 50.205 buah mengalami kerusakan ringan, terbanyak di Kabupaten Banjar mencapai 30.148 buah.
Sementara untuk kerugian di taksir mencapai Rp 125,572 miliar, terbanyak di alami Kabupaten Banjar sekitar Rp 76,264 miliar, di susul Tanah Laut sekitar Rp 17,760 miliar.
Selain itu, Kabupaten Batola sekitar Rp 13,512 miliar, HSU mencapai Rp 11,586 miliar, HST sekitar Rp 1,432 miliar, HSS sekitar Rp 1,425 miliar, Tapin Rp 1,406 miliar, dan Kota Banjarbaru Rp 1,102 miliar. ani