Mata Banua Online
Selasa, November 11, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bahaya Aplikator Makeup Yang Kotor untuk Kulit Wajah

by Mata Banua
7 April 2025
in Mozaik
0
D:\2025\April 2025\8 April 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\bahaya.jpg
(foto:mb/web)

Membersihkan kuas atau aplikator riasan merupakan salah satu rutinitas kecantikan yang penting namun tidak banyak orang yang rutin melakukannya.

Ditulis Glamour UK, ilmuwan kosmetik dan pendiri Cosmetics a La Carte Lynne Sanders mengatakan kotoran yang menempel setiap hari dari kuas makeup dapat menyebabkan jerawat, penyumbatan, dan iritasi kulit. Hal yang sama juga berlaku untuk sponge kecantikan yang dapat membuat kulit kerap mengalami ruam dan bintik.

Berita Lainnya

D:\2025\November 2025\11 November 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\olahraga.jpg

Olahraga Pilates Makin Populer, Ini Deret Manfaatnya

10 November 2025
D:\2025\November 2025\11 November 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\ahli.jpg

Ahli Gizi Jepang Beberkan 5 Buah yang Bisa Bikin Panjang

10 November 2025

Lynne juga mengatakan kuas kotor akan menyimpan tungau yang bisa tinggal di pangkal bulu mata dan bulu hidung, hidup dari sel-sel kulit lama dan sebum. Mereka umumnya dianggap tidak berbahaya, tetapi mungkin terlibat dalam jerawat.

Bahkan dokter kulit mengungkapkan kotoran di kuas atau aplikator makeup bisa mempercepat penuaan.

“Tidak ada studi klinis yang mengonfirmasi hal ini, tetapi secara teori, kuas makeup yang kotor dapat menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin serta stres oksidatif pada kulit akibat radikal bebas – yang semuanya merupakan faktor dalam penuaan dini pada kulit,” ungkap dokter kulit Dr. Stefanie Williams.

Selain itu, yang tidak terlihat oleh mata telanjang, adalah bakteri seperti staphylococcus, streptococcus, dan e-coli, serta jamur, tambah Stefanie.

Bakteri dan jamur lebih menyukai kondisi basah daripada kering, jadi kuas alas bedak dapat mengumpulkan mikroorganisme lebih cepat daripada kuas bedak kering.

Rawat kuas untuk mengaplikasikan tekstur cair pada pencucian atau lap tambahan setidaknya dua hingga tiga kali seminggu, dibandingkan seminggu sekali untuk kuas bedak, saran Lynne. Dan simpan kuas di tempat yang sejuk dan kering, sebaiknya di dalam tas tersendiri. Hindari kamar mandi yang hangat dan lembap, tempat bakteri akan berkumpul.

Kuas sintetis adalah pilihan yang perawatannya mudah dibersihkan dan tahan lama dan kuas berkualitas baik dapat bertahan antara lima hingga 10 tahun.

“Bulu sikat akan menjadi lemas dan tidak berguna jika tidak dicuci. Saat minyak menumpuk, bulu sikat tidak dapat menyatu sehingga riasan tampak tidak merata,” kata penata rias Caroline Barnes.

Ahli menyarankan untuk mencuci kuas dengan tangan menggunakan sabun antibakteri atau sampo bayi, pastikan membilas kuas sampai tidak ada sabun. Keringkan dengan baik agar tidak menimbulkan bau dan jamur. ant

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper