
MARTAPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) distribusikan air bersih kepada warga di dua desa, yakni Desa Simpang Lima dan Karya Makmur.
Warga di dua desa Kecamatan Cintapuri Darussalam Kabupaten Banjar ini, kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum dan memasak, karena dampak dari banjir.
Seorang warga, Risma mengaku kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan minum dan memasak.
Ia harus menggunakan air tadah hujan atau membeli air bersih dari pedagang seharga Rp 5 ribu per jerigen. Sementara untuk kegiatan mandi dan cuci, ia dan warga lainnya menggunakan air sungai yang asam.
“Air sungai asam, keperluan minum dan masak saya pakai air hujan, bisa juga beli lima ribu satu teng (jerigen), saya tidak punya sumur,” ujarnya.
Adanya distribusi air bersih oleh BPBD Banjar ke desanya, dirasakan sangat membantu dalam pemenuhan keperluan aktivitas harian, sebut Risma.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Banjar Agus Siswanto melalui Kepala Seksi Kedaruratan Muhammad Arifin mengatakan, suplai air bersih oleh pihaknya ke Kecamatan Cintapuri Darussalam sudah berlangsung sepekan terakhir.
“Kalau hari ini di Desa Simpang Lima dan Karya Makmur suplai yang kedua, disusul tim kedua untuk suplai ke desa lainnya,” katanya, Senin (17/2).
Arifin merinci ada empat desa di kecamatan tersebut yang meminta distribusi air bersih kepada BPBD, selain Desa Simpang Lima dan Karya Makmur juga ada Desa Sindang Jaya dan Banua Anyar.
“Sebenarnya hampir semua desa di kecamatan itu masih tergenang, tapi hanya ada empat aparat desa konfirmasi kepada kita untuk minta suplai air bersih, selagi kita bisa bantu ya kita bantu,” ujarnya.
Banjir yang menggenang di beberapa desa tersebut memang sudah mulai berkurang, hanya sebagian kecil rumah warga dan jalan desa masih tergenang akibat meluapnya air sungai. ril/dio