
BANJARMASIN – Pasca-ditutupnya Tempat Penampungan Akhir ( TPA) Basirih awal Februari tadi, masalah tumpukan sampah terus bermunculan. Tumpakan sampah ada dimana-mana, mulai dari pasar hingga di pinggir jalan umum. Bahkan sejumlah warga melaporkan bahwa di jalan bernama Ibnu Sina tumpukan sampah sudah seperti TPA baru.
Walikota Ibnu Sina mengatakan, pihaknya lebih ekstra lagi dalam penanganan sampah, mengingat tak bisa lagi dilakukan secara maksimal setelah TPA Basirih ditutup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
“Tidak hanya Banjarmasin, ada 306 kota yang mengalami nasib sama yakni TPA-nya juga ditutup,” kata Ibnu Sina, usai menghadiri HUT PAM Bandarmasih, Minggu (16/2).
Menurutnya, kebijakan dari Menteri KLH ini harus ada solusinya. Ia juga telah meminta langsung kepada Gubernur Kalimantan Selatan H.Muhidin agar Banjarmasin dapat memperpanjang waktu pengiriman sampah ke TPA Banjarbakula.
“Semula waktu pengiriman sampah dari pagi sampai jam sore saja, namun diberikan waktu oleh Gubernur H Muhidin hingga pukul 10 malam,” katanya.
Dengan begitu, tiap hari Banjarmasin dapat mengirim 150 ton sampah ke TPA Banjarbakula. Kemudian hasil dari pilah sampah dari TPS 3 R sekitar 50 ton.
Namun, jika dihitung sekitar 300 ton sampah lagi yang tersisa, maka masih perlu solusi mengatasinya. “Saya juga tak ingin mewarisi masalah ini ke walikota selanjutnya, Pa HM Yamin. Namun, ini karena kondisi tak terduga yakni kebijakan Menteri LHK yang tak membolehkan lagi membuang sampah ke TPA Basirih,” jelasnya,
Ibnu berharap besar kepada Kementerian Lingkungan Hidup memberikan waktu enam bulan ke depan untuk bisa memanfaatkan TPA Basirih, sembari mencari solusi atau langkah lain. via