MARTAPURA – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Banjar menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) Layanan Administrasi Kependudukan dan Fokus Group Discussion (FGD) Raperda Adminduk.
Kegiatan yang diadakan di Ruang Intan 1 Hotel Qin Banjarbaru, dibuka Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Ikhwansyah, Senin (10/2).
Ikhwansyah mengatakan, berdasarkan PermenPAN RB Nomor 4 Tahun 2023, kementerian telah menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik kepada seluruh pelayanan, termasuk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Banjar.
Salah satu kebijakan dalam evaluasi tersebut adalah kebijakan pelayanan, yang mengharuskan penyelenggara pelayanan publik untuk menggelar FKP, sebut Ikhwansyah.
Forum tersebut bukan hanya formalitas, melainkan sebagai wujud nyata dalam komitmen pemerintah daerah, untuk membuka ruang partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan desain dan evaluasi layanan publik.
“Dengan melibatkan masyarakat diharapkan setiap kebijakan dan program yang telah dirancang, mampu menjawab kebutuhan serta harapan masyarakat Kabupaten Banjar lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Ia juga mengharapkan banyak masukan, saran dan kritik membangun yang disampaikan oleh peserta, guna pelayanan lebih maksimal.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kabupaten Banjar Azwar mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah mendapatkan pemahaman yang sama dan solusi atas permasalahan yang ada.
Antara lain, terkait pembahasan rancangan, penerapan, dampak dan evaluasi kebijakan oleh penyelenggara pelayanan, sehingga diperoleh kebijakan yang efektif dalam pelayanan publik.
“Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas adminduk,” katanya.
Adapun peserta kegiatan dari berbagai kalangan, seperti lembaga pemasyarakatan, stake holder pelayanan, akademisi, media masa, kelompok rentan, disabilitas, tokoh masyarakat, SKPD terkait, desa dan kelurahan.
Dalam kesempatan ini juga diluncurkan tiga inovasi milik Disdukcapil Banjar, yakni Inovasi Lapat Manis, Lapor Datu, dan Pelukis Desa. ril/dio
