
Petani MARABAHAN – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, H Zulkifli Hasan (Zulhas) didampingi Gubernur Kalsel, H Muhidin meninjau sawah bersama para petani di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Sabtu (8/2).
Turun ke sawah didampingi Gubernur H Muhidin, Menko Bidang Pangan, Zulhas meninjau hamparan padi yang tengah menguning, artinya siap panen.
Kemudian, berdialog dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman dan Pj Bupati Batola, Dinansyah.
Sejumlah petani yang tergabung dalam Gapoktan Timbul Jaya, sebuah lembaga Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Harapan Bumi Jaya itu menyambut hangat Menko Bidang Pangan RI, Zulhas dan Gubernur Kalsel, H Muhidin yang didampingi bersama anggota DPR RI seperti Endang Agustina (Komisi III), Pangeran H Khairul Saleh (Komisi VIII) dan H Sudian Noor (Komisi VIII).
Dalam dialognya kepada seorang petani bernama Sadimin dan Poniran, Menko Bidang Pangan RI, Zulhas menanyakan harga gabah Kering Panen (GKP) yang tidak boleh dibawah harga dari angka Rp 6.500/Kg dan beras di gudang Perum Bulog Rp12.000/Kg.
Dalam kesempatan itu, Menko Bidang Pangan RI, Zulhas menyampaikan bahwa pihaknya ingin memastikan tiap daerah siap panen raya bersama petani di Kalsel serta ingin mensejahterakan lewat harga yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
“Peninjauan hari ini bersama Pak Gubernur, kepala dinas, bupati dan kepala bulog Batola serta jajaran anggota TNI/Polri. Kita di sini ingin memastikan karena ini hendak masuk panen raya, maka petani harus dilayani dengan baik,” sampai Menko Bidang Pangan, Zulhas.
Menko Bidang Pangan, Zulhas pun menegaskan tidak boleh ada harga gabah dibawah angka Rp6.500/Kg maka mengintruksikan kepada Gubernur Kalsel, H Muhidin agar monitoring ke depannya dan diawasi oleh para wakil rakyat atau DPR RI Dapil Kalsel serta yang bertanggungjawab adalah Bupati Batola dalam menyukseskan swasembada pangan tersebut.
Menurut Zulhas, seluruh komponen akan mengawal proses dari program swasembada pangan ini. Dari tingkat bawah, pihaknya perintahkan kepada kepala desa agar berkoordinasi terus kepada bupati, gubernur hingga jajaran TNI/Polri.
“Ini perintah Bapak Presiden, Prabowo Subianto agar bareng-bareng dan jangan sampai mengecewakan petani,” tegas Menko Bidang Pangan, Zulhas.
Menko Bidang Pangan, Zulhas melihat banyak tengkulaknya, sehingga harga kerap dimainkan kepada petani. Kini, pihaknya ingin hasil gabah kering itu dibeli sesuai harga yang ditetapkan pemerintah sekarang. Hal itu pun langsung diakui Sadimin, petani Desa Danda Jaya.
“Kalau ada yang jual dibawah harga Rp6.500/Kg, maka bisa diperiksa oleh anggota polisi setempat. Karena itu melanggar dari kebijakan pemerintah, karena kita harus berpihak kepada rakyat dan bangsa,” pungkasnya.
Menko Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan memberikan bantuan uang tunai Rp10 Juta kepada Gapoktan Timbul Jaya, para petani Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Batola yang disambut ceria masyarakatnya.
Pukul 15.40 WITA, rombongan menuju Bandara Syamsuddin Noor dalam kepulangan Menko Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan yang turut diantar langsung oleh Gubernur Kalsel, H Muhidin beserta jajarannya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman menjelaskan pembelian gabah oleh Bulog ini sesuai kontrak yang telah ditandatangani dan harganya tidak boleh kurang dari Rp6.500/kg GKP.
Untuk Danda Jaya ini, sebut Syamsir, sesuai kontrak sebanyak 205 ton dan pembelian oleh Bulog ini dimaksudkan untuk menjaga ketahanan pangan di Batola, karena di Batola ini merupakan andalan pangan Kalsel, khususnya padi.
Ketika ditanya realisasi produksi padi di Kalsel, Syamsir menyebutkan tahun 2024 mencapai 1,056 juta ton gkg atau mengalami peningkatan dari tahun 2023 yang mencapai 840 ribu ton.
Dengan kondisi produksi mencapai Rp1,056 juta ton tersebut, katanya, Kalsel mengalami suprlus beras dan kelebihan beras itu dijual ke Kalteng untuk kawasan Batola, sedangkan ke Kaltim untuk kawasan Banua Enam.
Untuk tahun 2025, kata Syamsir, pihaknya mentargetkan produksi padi sebanyak 1,259 juta ton. “Kami optimis produksi tersebut terealisasi, mengingat saat ini telah dilaksanakan cetak sawah baru dan program optimasi lahan di Kalsel,” katanya. mr/adpim/ani