JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food merespons kekhawatiran lonjakan harga gula konsumsi tahun ini usai pemerintah memutuskan menghentikan importasi gula.
Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto menyampaikan, pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengatur harga acuan pemerintah (HAP).
Melalui Peraturan Bapanas No.12/2024, Bapanas menetapkan HAP di tingkat produsen sebesar Rp14.500 pr kilogram (kg), sedangkan di tingkat konsumsi sekitar Rp17.500-Rp18.500 per kg sesuai wilayah. “Kan sudah ada harga acuan dari Bapanas ya yang kita beli dari petani kita lelang itu minimal kan Rp14.500 [per kg],” kata Sis saat ditemui Rabu.
Namun, menurutnya, pengendalian harga di tingkat pasar tradisional juga perlu dilakukan agar harga gula tidak melambung tinggi.
Untuk itu, perlu adanya kerja sama semu pihak untuk mengendalikan harga di tingkat pasar. Sis menyebut, setidaknya stok gula konsumsi yang dikuasai ID Food saat ini mencapai 65.000 ton. ID Food memperkirakan bahwa musim giling tebu akan berlangsung lebih cepat.
Sis menuturkan, proses panen tebu saat ini sedang berlangsung berkat musim tanam yang mulai lebih awal. “Artinya di bulan April kita udah siap. Dari sisi teknis, produksi, mesin produksi, dari enam pabrik gula yang ada kita siap,” ujarnya.
Dia mengharapkan, produksi gula dapat mencapai 350.000 ton tahun ini. Untuk itu, pemerintah berencana menambah areal tebu 6.000 hektare (ha) di wilayah Jaa Timur dan Jawa Barat, memperbaiki budidaya tebu, menambah bibit tebu varian baru hingga gencar melakukan komunikasi, edukasi, dan kolaborasi dengan petani.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa sebelumnya memperkirakan harga gula konsumsi tahun ini naik menjadi Rp20.000 per kg, dari sebelumnya Rp18.000 per kg. Kondisi ini dipicu oleh kebijakan setop impor gula pada 2025. “Perhitungan saya nanti harga gua bisa di atas Rp20.000 per kg,” kata Andreas.
Pada 2022, Andreas menuturkan bahwa pemerintah memangkas impor gula dari 6 juta ton menjadi 5 juta ton untuk 2023. Total gula yang diimpor merupakan gabungan untuk konsumsi dan rafinasi. Ketika kebijakan itu diterapkan, Andreas menyebut, harga gula domestik langsung melonjak dari semula Rp14.400 per kg menjadi Rp17.500 per kg di mana lonjakan harga terjadi dari Januar – Desember 2023. Harga gula dalam negeri terus mengalami peningkatan hingga 2024 bahkan menyentuh level Rp18.200 per kg pada Desember 2024. “Itu karena apa? Ya tadi efek akhirnya diputuskan menurunkan impor gula [sebanyak] 1 juta ton,” pungkasnya. bisn/mb06
