RANTAU,- Memastikan menu yang diberikan kepada anak memenuhi standar gizi dan aman, dinas kesehatan mempunyai dua peran dalam program makan bergizi gratis.
Peran pertama adalah yakni melihat perencanaan menu, sampai evaluasi serta memastikan catering yang ditunjuk harus memiliki izin laik.
Demikian apa yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Tapin Dr H Alfian Yusuf, kepada awak media saat meninjau program makan bergizi gratis di SMPN 1 Rantau, belum lama tadi.
Seperti yang diungkapkan H Alfian Yusuf, dalam mendukung program pemerintah, dalam hal makan bergizi gratis, dinas kesehatan berperan dalam dua hal yakni perencanaan menu dan melihat menu yang disajikan kemudian mengevaluasinya.
Dalam hal perencanaan dinas kesehatan, akan melibatkan persatuan ahli gizi Indonesia (Persagi) kabupaten Tapin.
“Kita akan meminta kepada Persagi untuk menyusun menu bagi anak sekolah jenjang SD, SMP, SMA. Karena sesuai umur menu yang diberikan akan berbeda – beda baik nilai kalori, protein dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan angka kecukupan gizi,” paparnya.
Lebih lanjut Alfian menjelaskan, nantinya setelah menu dibuat oleh pihak ke tiga, selanjutnya ahli gizi akan melihat apakah menu yang diberikan sudah memenuhi nilai gizi dalam hal kalori, protein, lemak, vitamin, korbohidrat dan sebagainya.
Menu kemudian akan dievaluasi, jika makan siang tentu jumlah kalori yang diberikan sebanyak 1/3 kalori harian anak. Jika anak SLTA umur 16 -18 tahun perlu kalori 2650 perhari, jika makan siang maka kalori yang diberikan sekitar 900 kalori yang didapatkan dari nasi.
“Kita ketahui 100 gram beras nilai kalorinya sebanyak 360 kalori, sehingga dari nasi, berapa kalori yang dibutuhkan,” paparnya lagi.
Ditambahkan Alfian Yusuf, peran dinas dinas kesehatan lainnya dalam mendukung makan bergizi gratis. Karena yang ditunjuk membuat menu makan bergizi adalah pihak ke tiga dan mereka yang telah terdaftar di e katalog, maka dinas kesehatan harus memastikan bahwa catering yang membuat menu makanan harus memiliki sertifikat laik izin atau laik higienis sanitasi.
Jika katering sudah memiliki sertifikat laik izin maka mereka sudah memperhatikan sanitasi makanan, sanitasi perorangan atau penjamah makanan yang membuat makanan itu sehat benar – benar sudah diperhatikan, sehingga makanan dan sumber makanan juga sehat.
“Dengan tugas – tugas itu, diharapkan anak – anak kita aman dalam hal makanan yang akan di sajikan,” katanya.{[her/mb03]}
