MARTAPURA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikwansyah mewakili Pjs Bupati Banjar Akhmad Fydayeen dan undangan, mengikuti panen tanaman padi bersama Kelompok Tani (Poktan) Serasi Desa Sungai Batang Kecamatan Martapura Barat.
Acara panen bersama yang diadakan belum lama tadi, sekaligus penutupan Sekolah Lapang Iklim (SLI) kerja sama Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar dengan Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan yang dimulai sejak bulan Juli 2024.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah mengapresiasi Distan Banjar dan Kelompok Tani Serasi, atas terselenggara dan keikutsertaannya dalam SLI mulai dari penanaman, perawatan hingga panen.
Ikhwansyah mengatakan, perubahan iklim dapat mengakibatkan perubahan pada hasil pertanian, baik kuantitas maupun kualitas yang pada akhirnya mengancam ketahanan nasional.
“Karena itu, SLI dapat menjadi solusi, adaptasi di sektor pertanian,” ujarnya.
Dengan SLI sebut Ikhwansyah, diharapkan petani dapat meningkatkan pengetahuannya tentang iklim, dan memiliki kemampuan mengantisipasi fenomena iklim dalam aktivitas taninya.
Terkait permasalahan klasik yang disampaikan petani, yakni gangguan serangan hama tikus dan burung, Ikhwansyah mengatakan, hal ini akan menjadi perhatian pemerintah terutama Distan, untuk bisa menyikapi apa yang menjadi masalah petani.
Sementara, keinginan kelompok tani untuk memiliki mesin handtraktor, Ikhwansyah juga menyatakan hal tersebut menjadi perhatian pemerintah, sepanjang memang diperlukan petani.
“Insyaallah mungkin dari Distan bisa memfasilitasi, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan,” ucapnya.
Kepala Distan Kabupaten Banjar Warsita mengatakan, 1.200 hektare lahan yang ditanami dalam waktu dekat akan selesai dipanen.
“Dari 1 hektarenya dapat menghasilkan 5,2 ton gabah, beda halnya jika tanam padi lokal yang hanya 3,5 ton,” ujarnya.
Mengenaihama tikus dan burung, Warsita mengatakan, selain dengan obat juga bisa diatasi pada waktu tanam dilakukan secara bersamaan.
“Sekarang masa tanam terakhir jadi konsekwensinya hamanya ngumpul di situ, karena yang lain sudah panen,” katanya.
Sementara terkait permintaan mesin handtractor oleh Poktan Serasi, Warsita menjelaskan, salah satu poktan di Desa Sungai Batang juga sudah mendapatkan lantaran sudah berbadan hukum.
“Kita harapkan segera diurus badan hukumnya nanti difasilitasi,” ujarnya. ril/dio