
MARTAPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan merespons cepat kepulan asap tebal akibat lahan kering yang terbakar di sekitar SMK Maarif NU, Desa Penggalaman, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar.
Kepala BPBD Provinsi Kalsel Raden Suria Fadliansyah didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Muhammad Pormadi Dharma dan beberapa staf langsung melakukan patroli dan peninjauan di lokasi kejadian, Jumat (11/10).
“Pada Kamis (10/10), ada karhutla di sekitar sekolah hingga membuat insan sekolah panik. Akibatnya, ada siswa yang sempat pingsan karena ikut mengamankan sekolah karena khawatir api merambat ke bangunan sekolah,” katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data yang pihaknya himpun di lapangan, kejadian berawal saat ada kebakaran lahan di sekitar lingkungan sekolah.
“Kami melakukan upaya mitigasi dengan meminta tim satgas udara melakukan operasi heli water boombing (WB), dan Alhamdulillah berhasil di padamkan dengan di bantu masyarakat, aparat, dan barisan pemadam kebakaran (BPK) swasta,” terangnya.
Suria menyebutkan, pihaknya tetap melakukan antisipasi siaga dan langkah solusi lanjutan di kawasan tersebut dengan melakukan pembasahan lahan agar tidak mudah terbakar.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat dan segenap komponen yang cepat tanggap melakukan antisipasi pemadaman kebakaran tersebut,” ucapnya.
Terkait peristiwa ini, ia pun mengimbau penghuni sekolah apalagi siswa jika terjadi karhutla di lingkungan belajar mengajar supaya tidak panik dan lebih baik mengutamakan keselamatan diri.
“Cara aman bisa menghubungi BPBD kabupaten/kota, pihak kelurahan atau desa setempat, atau BPK swasta,” katanya.
Sementara, Kepala SMK Maarif NU Martapura Nur Aliyah menambahkan, kebakaran mulai terlihat mendekati area sekolah sekitar pukul 11.00 Wita. Kondisi ini membuat seluruh warga sekolah, baik murid maupun staf guru panik.
“Titik api awalnya jauh dari gedung, namun karena angin kencang api cepat merambat dan mendekati sekolah. Bahkan abu yang berterbangan memperbanyak titik api. Beberapa nyaris mengenai ruang praktik teknik sepeda motor,” jelasnya.
Situasi semakin cemas ketika asap tebal masuk ke ruang-ruang kelas, sehingga kegiatan belajar mengajar harus dihentikan seketika. “Murid laki-laki kami minta membantu memadamkan api, sementara yang lain dipulangkan lebih awal,” tambahnya.
Menurutnya, insiden ini tidak hanya menyebabkan gangguan belajar, karena ada tiga murid ada yang mengalami sesak napas bahkan pingsan akibat paparan asap tebal. Mereka pun segera dilarikan ke IGD Puskesmas Sungai Tabuk untuk mendapatkan perawatan.
Api baru benar-benar bisa di jinakkan sore hari ketika ada bantuan penyiraman dari helikopter water bombing sekitar pukul 16.30 Wita. ril/ani