BANJARMASIN – Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor meninjau langsung titian Kampung Hijau Kelurahan Sungai Bilu Banjarmasin Timur alami kerusakan arau ambles akibat terkena abrasi sungai, Jumat (6/9).
Kerusakan titian tersebut terpantau dari RT 1- 6 di Kampung Hijau, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur. Bahkan mantan Kepala Dinas PUPR Kalsel dan Kota Banjarmasin juga mengevaluasi sejumlah titian gang dan rumah warga setempat yang tampak ikut ambles akibat terbawa kerusakan titian kampung hijau.
” Ini harus dilakukan penangan segera, sebab kerusakan sudah masuk dalam kategori membahayakan, “ujar Arifin Noor
Untuk itu pihaknya meminta ke Dinas PUPR Banjarmasin segera menindaklanjuti, mengingat tingkat kerusakan sudah parah. “Kami minta Dinas PUPR secepatnya meatasi, agar tidak terjadi korban,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam pelayanan terhadap masyarakat. Terutama dalam memberikan kenyamanan memanfaatkan akses jalan titian bagi warga bantaran sungai itu. “Mudah – mudahan warga bisa secepatnya merasakan kenyamanan dan tidak perlu merasa khawatir lagi,” ungkapnya.
Titian jalan kampung hijau tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah kota untuk penataan kawasan pemukiman di bantaran sungai. Dimana sebelumnya kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan kumuh yang dibangun dengan dana APBN kementerian PUPR dan saat ini menjadi salah satu destinasi wisata Banjarmasin.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan kerusakan titian tersebut harus segera diperbaiki, mengingat kondisi sudah sangat cekung.
Suri mengatakan, titian tersebut dibuat sudah cukup lama yakni dibangun pada 2016 lalu. Jembatan selain mengalami abrasi juga mengalami pecah pondasi ditambah lagi dengan posisi jembatan berdiri di teluk sungai.
Saat ini pihaknya meniliti menghitung secara teknis untuk anggaran perbaikan titian tersebut. “Tahun ini belum bisa, tapi yang pasti kami tangani darurat dulu supaya tidak membahayakan,” ungkapnya.
Untuk perbaikan sementara seperti perkuatan pondasi yang kropos, agar tetap bisa menopang titian yang memiliki panjang sekitar 30 meter itu.
Ia menegaskan bahwa kondisi titian menjadi cekung karena terjadi pasang surut pada sungai, dan adanya batang yang nyangkut di sela-sela pondasi. “Kami akan coba perkuat sesegeranya,” ujar Yayah. via