
HSS – Menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Polda Kalimantan Selatan melakukan penguatan kepada jemaah Masjid Istiqamah Kandangan dan masyarakat sekitar, dalam rangka menangkal penyebaran paham radikal dan terorisme.
Kegiatan yang dilaksanakan Polda Kalsel tersebut bertepatan dengan kajian rutin keagamaan ba’da Magrib yang di isi Guru H Muchyar Dahri BA kepada jemaah Masjid Istiqamah Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Ia menyampaikan bahwa radikal bukan dari Arab atau agama.
“Islam tidak ada mengajarkan tentang radikal. Secara bahasa, radix adalah akar, yakni sesuatu yang dilakukan secara maksimal ibarat beragama itu beragama secara maksimal. Orang-orang yang belajar agama Islam secara maksimal namun mereka keluar dari yang semestinya, itulah orang-orang khawalitz,” ujarnya, Jumat (16/8).
Menurutnya, tidak semua orang radikal adalah teroris, tapi orang teroris adalah radikal. “Salahnya adalah mengafirkan orang yang berdosa besar dan tidak tobat serta menghalalkan darah,” katanya.
Sementara, Ketua Masjid Istiqamah Enjang Suryana menyambut baik Polda Kalsel yang telah berupaya menjaga sitkamtibmas dengan berbagai upaya untuk menangkal penyebaran paham radikal dan terorisme di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, termasuk yang sebelumnya dilaksanakan di Masjid As Salam Kandangan.
“Untuk itu saya menyampaikan terima kasih. Semoga kegiatan ini tidak sampai di sini dan terus berlangsung,” ujarnya. rds