
Jakarta – Media Korea Selatan menyoroti pendapatan An Se Young dalam satu tahun lebih kecil 10 kali lipat dibandingkan yang diperoleh pebulutangkis India, P.V Sindhu.
An Se Young mendapat sorotan tajam setelah mengutarakan protes soal penanganan cedera yang dilakukan oleh Asosiasi Badminton Korea (BKA). Setelah itu permasalahan merembet ke berbagai hal, termasuk soal pendapatan.
Media Korea Selatan, Newsis lalu melakukan perbandingan pendapatan An Se Young dengan P.V Sindhu dari India di tahun 2023. Pada tahun lalu, An Se Young jadi ratu BWF World Tour dengan memenangkan delapan turnamen.
An Se Young meraih US$628.020 (885 juta won) alias Rp10 miliar dalam prize money. Ia hanya kalah dari Viktor Axelsen yang juga tampil konsisten.
Pendapatan An Se Young dari BWF World Tour memang impresif. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan pendapatan sebagai pemain tim nasional.
Dalam laporan yang ada, An Se Young hanya meraih 50 juta won alias Rp581 juta sebagai gaji per tahun di tahun pertamanya. Di BKA, juga sudah ada aturan kenaikan gaji sebesar 7 persen selama tiga tahun yang berakhir pada tahun lalu.
Dengan demikian, kemungkinan besar gaji An Se Young di tahun ketiga yaitu di 2023 hanya ada di kisaran 60 juta won alias Rp697 juta.
Dengan menambahkan dua sumber penghasilan tersebut, An Se Young hanya mendapat pendapatan di angka 900 juta won alias Rp10,5 miliar.
Jumlah tersebut terlihat jomplang bila membandingkan dengan pendapatan yang diterima P.V Sindhu dari India. Penampilan Sindhu saat ini tengah menurun dan hanya duduk di posisi 13 dunia.
Sindhu juga hanya meraih US$54.015 alias Rp861 juta dari prize money di tahun 2023. Namun pendapatan dari sponsorship dan iklan yang diterima Sindhu mencapai US$7,1 juta alias Rp113 miliar.
Jumlah tersebut membuat pendapatan An Se Young yang mendominasi BWF World Tour musim lalu lebih kecil 10-11 kali lipat dari pendapatan P.V Sindhu.
Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024, An Se Young, memutuskan mundur dari seluruh turnamen internasional sepanjang Agustus.
Kantor Berita Korea, Yonhap, melaporkan An Se Young sudah menginformasikan Asosiasi Bulutangkis Korea (BKA) melalui klubnya, Samsung Life Insurance.
Baru-baru ini An Se Young jadi sorotan karena polemik dengan BKA setelah sukses meraih medali emas Olimpiade 2024 di nomor tunggal putri.
Polemik An Se Young dan BKA turut mencuri perhatian pemerintah Korea. Kementerian Olahraga Korea sedang melakukan investigasi protes An Se Young kepada BKA soal penanganan cedera yang tak efektif dan masalah sponsor.
Pebulutangkis 22 tahun itu dilaporkan mengalami cedera lutut dan pergelangan kaki usai Olimpiade Paris. Namun, spekulasi mencuat keputusan An Se Young berkaitan dengan konfliknya dengan BKA.
Hingga saat ini hanya An Se Young jadi satu-satunya atlet tim Olimpiade bulutangkis Korea yang telah mengumumkan mundur dari turnamen internasional pada Agustus.
An Se Young sendiri belum memberikan keterangan resmi tentang keputusannya mundur setelah melayangkan kritik pedas kepada BKA.
Dengan demikian, An Se Young bakal absen di turnamen BWF World Tour Super 750 Japan Open (20-25 Agustus) dan BWF Super 500 Korea Open yang akan berlangsung pada 27 Agustus hingga 1 September.web