Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

DLH Siapkan Operasional Rumah Maggot

by Mata Banua
6 Agustus 2024
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2024\Agustus 2024\7 Agustus 2024\5\hal 5\KEPALA Dinas Lingkungan Hidup Alive Yoesfah Love.jpg
KEPALA Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Aliv Yoesfah Love ketika menjelaskan kepada awak media terkait persiapan operasional rumah maggot. (Foto:Mb/via)

 

BANJARMASIN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin saat ini sedang mempersiapkan operasional rumah maggot di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih di Jalan Soebardjo, Kelurahan Banjarmasin Selatan.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\5\Walikota HM.Yamin,Sekdakot Ikhsan Budiman, Kadiskominfotik Windiastika Kartika serta insan pers.jpg

Pemko-Insan Pers Gelar Outbond di Anjungan Kalsel TMII

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\5\Perangkat Desa Lokgabang Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar foto bersama seusai.jpg

Desa Lokgabang Raih Prestasi Nasional

12 Oktober 2025

“Untuk bangunan rumah maggot sudah siap, namun pihak DLH baru bisa mengoperasionalkannya pada September 2024 nanti,” jelas Kepala DLH Alive Yoesfah Love, Senin (5/8).

Ia mengakui sebelumnya ada rencana pengoperasionalan rumah maggot menggunakan dana CSR di awal-awal tahun 2024 tadi. Namun percobaan itu ditunda, karena pertimbangannya dana pas-pasan, tentunya kurang maksimal.

“Ada kemarin dari bank daerah bantu sekitar Rp 10 juta, tapi hanya bisa sekali jalan saja tidak bisa berkelanjutan. Makanya kita tahan dulu menunggu anggaran tambahan agar maksimal,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya ingin agar operasional dan memproduksi lava lalat itu skala besar sehingga hasilnya dapat dipasarkan, yang tentunya menjadi pemasukan untuk biaya operasional berkelanjutan. “Kalau rumah maggot bisa beroperasi terus -terusan membutuhkan biaya Rp 160 jutaan,” katanya.

Dijelaskannya lagi bahwa potensi budidaya maggot menurutnya cukup menjanjikan, karena maggot bisa menjadi pangan burung, umpan mancing, bahkan bisa jadi bahan baku kosmetik.

“Sebelum kita produksi pun ada salah satu calon pembeli itu minta 1 hingga 2 ton dalam sebulan. Tentunya dengan ini peluang budidaya maggot cukup besar,” tuturnya.

Adapun budidaya maggot sendiri seperti utamanya untuk mengatasi persoalan sampah organik di Kota Banjarmasin. Diketahui bahwa produksi sampah organik mencapai 52 persen dari jumlah keseluruhan sampah berbagai jenis yang diproduksi setiap harinya. “500 sampai 600 ton sampah, separo saja bisa kita kelola dan atasi itu lumayan mengurangi,” ujarnya.

Ia memprediksi, jika sudah beroperasional maka cukup besar sampah organik untuk makan ulat maggot ini tidak hanya menyasar sisa sampah sayur busuk di pasar-pasar saja. Tapi juga termasuk sampah organik yang dihasilkan dari hotel, restoran, rumah makan dan lainnya.

“Maggot ini rakus sekali, 1 gram telur maggot itu mampu habiskan hingga 4 ton sampah. Jadi kita optimalkan produksi sampah organik yang ada,” ujarnya. via

 

 

Tags: Aliv Yoesfah LoveDLHKepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasinrumah Maggot
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper