Rabu, Agustus 20, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Impor Beras Berpotensi Membengkak

by Mata Banua
1 Agustus 2024
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) memperkirakan Indonesia akan mengimpor 6 juta ton beras pada tahun ini. Angka ini meningkat dari impor beras tahun lalu, 3 juta ton.

Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny mengatakan impor beras menjadi ironi bagi Indonesia yang merupakan negara agraris dan hampir sepertiga populasinya bekerja di sektor pertanian.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\20 Agustus 2025\7\7\master 7.jpg

Stok BulogNumpuk Berpotensi Beras Rusak

19 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\20 Agustus 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Beras Lampaui HET, Ayam Turun

19 Agustus 2025
Load More

“Krisis pangan merupakan tantangan yang dihadapi Indonesia,” katanya dalam Sarasehan Pertanian Berkelanjutanan Adopsi Teknologi Modern yang diselenggarakan Pusat Perlindungan Varietas dan Perizinan Pertanian (PPV TPP) Kementerian Pertanian dengan CropLife di Jakarta.

Ismariny mengatakan ketahanan pangan Indonesia menempati peringkat ke-69 dari 113 negara pada 2022. Ketahanan pangan RI katanya berada di bawah rata-rata global dan Asia Pasifik.

Pangan Indonesia, katanya, mengalami sejumlah tantangan di antaranya ketersediaan lahan dan air yang terus berkurang, perubahanklim, gangguan tanaman yang sulit diprediksi, sarana produksi yang belum terpenuhi, dan kesulitan petani mengakses permodalan.

Mengatasi masalah pangan, ia mengatakan bioteknologi menjadi solusi yang tepat. Bioteknologi modern katanya menawarkan solusi yang efektif bagi ketahanan pangan di tengah berbagai tantangan.

“Bioteknologi menjadi salah satu tool selain untuk meningkatkan produksi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani ke depannya,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif CropLife Indonesia Agung Kurniawan mengatakan meski kebutuhan akan bioteknologi cukup besar, pengembangan benih unggul di Indonesia bisa dibilang terlambat dibandingkan negara lain.

Menurutnya, sampai dengan tahun ini, baru ada 10 varietas benih teknologi yang penggunaannya mendapat persetujuan. Itu pun masih dalam skala terbatas.

“Regulasi yang ketat masih jadi kendala utama peneliti di lapangan. Ditambah ada kemungkinan ketika benih berhasil dikomersialisasi, tantangan yang dihadapi petani sudah berubah,” katanya. cnn/mb06

 

Tags: Impor BerasKemenko Perekonomian
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA