Mata Banua Online
Sabtu, Oktober 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bahaya Kebiasaan Bertukar Pakaian, Awas Bisa Bikin Terkena Kurap

by Mata Banua
30 Juli 2024
in Mozaik
0
D:\2024\Juli 2024\31 Juli 2024\11\Halaman 1-11 Rabu\bahaya.jpg
(foto:mb/web)

 

Sering bertukar pakaian dan jilbab dengan saudara atau sahabat? Sebaiknya hentikan karena kebiasaan ini berbahaya dan bisa meningkatkan risiko terkena kurap.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\7 kebiasaan.jpg

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Bikin Daya Ingat Melemah

2 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Jumat\4 manfaat.jpg

4 Manfaat Minum Air Putih Hangat dan Waktu Tepat agar Langsing

2 Oktober 2025

Dokter spesialis dermatologi, venereologi dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Eliza Miranda, mengatakan bahwa kebiasaan bertukar pakaian hingga bercocok tanam dapat memperbesar risiko seseorang terkena penyakit kurap.

“Semua bisa tertular kalau ada sumber penularannya. Sumbernya itu bisa macam-macam bisa dari sprei, handuk, hewan peliharaan yang berbulu bahkan tanah,” kata Eliza dalam diskusi daring di Jakarta, melansir Antara, Rabu (24/7).

Dia mengatakan, infeksi jamur yang terjadi pada kulit biasanya disebabkan oleh kebiasaan seseorang yang senang bertukar pakaian dengan orang lain mulai dari handuk, celana, hingga kerudung.

Penularannya bisa berasal dari anggota keluarga, teman bermain, maupun kantor. Infeksinya dapat tumbuh di atas lapisan kulit atau area-area yang memiliki lipatan kulit seperti selangkangan.

Selain itu, kata dia, kurap bisa tumbuh di sekitar rambut dan menyebabkan area tersebut menjadi bersisik. Selain kerudung, pemakaian sisir bersama-sama juga dapat menjadi salah satu penyebabnya.

“Nanti itu di kepala dia jadi botak rambutnya, di area setempat ya, kalau jilbab atau sisir pasien tadi dipakai adik atau kakaknya, itu bisa menular,” ujarnya.

Terlepas dari bahaya bertukar pakaian yang bisa meningkatkan risiko terkena kurap, Anda harus mengetahui gejala penyakit ini.

Melansir Cleveland Clinic, kurap adalah infeksi jamur menular dan gatal yang menimbulkan pola berbentuk cincin pada kulit penderitanya. Umumnya, kurap bisa diobati dengan salep yang dijual bebas atau dari resep dokter.

Kurap seringkali menyerang tangan, kaki, badan, dan wajah.

Tanda-tanda yang biasanya muncul antara 4 – 14 hari setelah kulit bersentuhan dengan jamur penyebab kurap, antara lain:

Sisik atau plak berbentuk lingkaran, berbentuk cincin.

Bercak datar dengan pinggiran yang meninggi dan bulat.

Selain memahami gejalanya, Anda juga harus menghindari kebiasaan berbahaya seperti bertukar pakaian yang bisa meningkatkan risiko terkena kurap. web

 

 

Tags: Bertukar PakaianKurap
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper