BANJARMASIN – Kawasan Wisata Mandiri (KWM) yang dibuka pada tahun 2019, rencananya akan ditata kembali oleh pemko Banjarmasin. Kawasan kuliner di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Banjarmasin Tengah itu dianggap sangat strategis, karena lokasinya berdampingan dengan Sungai Martapura.
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengungkapkan pihaknya akan melakukan pembaharuan lokasi tersebut bersama investor.
“Ekspose sudah dilakukan, dan investor mengungkapkan ide dan gagasan penataan kawasan tersebut dengan mengangkat kearifan lokal dan tetap mengayomi pedagang di sana,” ungkap Ibnu, Jumat (26/7).
Mereka mendesain penataan eks KWM menyatu dengan wisata kuliner Bandarmasih Tempoe Doeloe. “Jadi pengunjung bisa berwisata, berbelanja, kulineran atau sekadar jalan kaki sambil menikmati suasana kota pinggir sungai Martapura, ” jelasnya.
Menurutnya, eks KWM memiliki potensi yang cukup bagus, dengan panjang kurang lebih 100 meter dan lebarnya antara 8 atau 12 meter.
“Akan menjadi kawasan yang sangat nyaman untuk circle pariwisata. Jadi kawasan wisata yang integrasi, tentu perlu ditata hingga ada spot-spot menarik yang akan dikunjungi wisatawan,” jelasnya.
Ibnu menuturkan, sebelumnya pernah dilakukan MoU dengan investor lain. Namun terkendala dan tidak bisa dilanjutkan karena lebih dari setahun hingga akhirnya dibatalkan. “Masuk lagi investor baru ini. Mudah-mudahan bisa ditata,” katanya.
Untuk rencana ini, pihaknya secepatnya akan merumuskan MoU bersama investor dengan perjanjian pengelolaan. Baik itu 5 tahun atau 10 tahun.”Nanti ada perhitungan apprisalnya. Termasuk dengan kontribusi mereka,” katanya.
Ia menekankan penataan di kawasan eks KWM tetap mempertahankan industri UMKM dengan mengayomi pedagang yang sudah ada di sana.
Selain itu, untuk menunjang kawasan itu perlu didukung dengan sarana bagi penjalan kaki yang nyaman. “Misalnya ada becak wisata, sepeda wisata atau mobil wisata sehingga kawasan itu bisa menyatu dengan kawasan wisata lain,” katanya.
Menurutnya, penataan sebenarnya tidak banyak yang berubah, namun ada beberapa pembangunan yang dilakukan untuk menunjang wisata. Seperti, pembangunan dermaga tepat di depan Bandarmasih Tempoe Doeloe di tahun 2025 mendatang yang telah diusulkan sebelumnya. “Mereka juga akan menata di sisi KWM hingga di Hutan Kota sehingga di sepanjang kawasan ini bisa dijadikan ekspos dan sebagian menghadap sungai hingga kawasan sungai bisa dimanfaatkan Pasar Terapung atau Cafe Terapung,” paparnya.
Pasalnya, di tata ruang Kota Banjarmasin 15 meter ruang sungai bisa dipakai untuk pengembangan wisata berbasis sungai.
“Bisa kapal-kapal standby atau jalan dan bisa water sport. Misalnya jetski, banana boat atau kegiatan wisata sungai lainnya,” ujarnya.
“Kalau di sepanjang Menara Pandang tidak boleh. Tapi setelah jembatan itu sampai ke Sungai Baru seberang menyeberang itu boleh untuk pengembangan wisata sungai,” tutupnya. via
